Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BK: Banyak Pertanyaan Tak Pantas dalam Uji Kelayakan di DPR

Kompas.com - 12/12/2013, 12:54 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Anggota Badan Kehormatan (BK) DPR, Ali Maschan Musa, mengatakan, selama ini banyak pertanyaan yang tak pantas diajukan oleh anggota Dewan dalam uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) di parlemen. Hal tersebut dikatakannya terkait pengaduan Komnas Perempuan terhadap empat anggota Komisi I DPR yang dianggap melecehkan secara verbal saat menguji Agatha Lily, komisioner terpilih Komisi Penyiaran Indonesia, lima bulan lalu. 

"Memang ada beberapa teman di sini juga yang sering mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang kurang pantas dan layak," kata Ali di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (12/12/2013).

Pertanyaan yang diajukan para anggota DPR, menurutnya, sering kali tidak berhubungan dengan materi yang seharusnya diajukan. Bahkan, kata Ali, beberapa di antaranya bernada melecehkan seperti yang dilaporkan Komnas Perempuan.

"Pertanyaan seperti, sudah punya pacar belum? Hari ini sudah mandi belum? Kok cantik sekali?" ujar dia.

Padahal, pertanyaan yang diajukan dalam fit and proper test seharusnya sesuai sehingga bisa benar-benar menguji kapasitas kandidat.

"Memang mereka mengajukan pertanyaan sambil bercanda, tapi kan ini DPR, tidak bisa begitu," ujarnya.

Sebelumnya, Komnas Perempuan mengadukan empat anggota Komisi I DPR ke Badan Kehormatan atas tuduhan pelecehan verbal terhadap salah satu calon komisioner KPI Agatha Lily saat uji kelayakan dan kepatutan berlangsung. Mereka adalah Wakil Ketua Komisi I Tubagus Hasanuddin (Fraksi PDI Perjuangan), Wakil Ketua Komisi I Ramadhan Pohan (Fraksi Partai Demokrat), anggota Komisi I Syahfan Badri Sampurno (Fraksi Partai Keadilan Sejahtera), dan anggota Komisi I Oheo Sinapoy (Fraksi Partai Golkar).

Agatha Lily sendiri, saat dikonfirmasi, merasa tidak pernah dilecehkan saat uji kelayakan dan kepatutan berlangsung. Menurutnya, dia sudah mengenal beberapa orang yang menguji dirinya sehingga dia sama sekali tidak merasa terlecehkan dengan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com