Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY: Tokoh Pemuda Pernah Minta UUD 1945 Dibuang

Kompas.com - 11/12/2013, 14:55 WIB
Sandro Gatra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengaku menolak jika UUD 1945 dihapus atau dikembalikan seperti sebelum amandemen. Hal itu, kata Presiden, pernah diinginkan beberapa kalangan.

Presiden bercerita, ia pernah didatangi oleh seorang tokoh yang mewakili mahasiswa saat masih menjabat Menko Polhukam pada zaman pemerintahan Megawati Soekarnoputri tahun 2002. Tokoh itu dianggap SBY cakap dan cerdas.

"Yang bersangkutan sekarang sukses sebagai tokoh muda. Dia mengatakan begini, 'Pak SBY, pikiran sebagian teman-teman, sudahlah buang UUD 1945, ganti yang baru. Perubahan tambal sulam bikin kacau'. Tentu kami berdebat hebat setelah itu," kata Presiden dalam acara Kongres Kebangsaan yang digelar Forum Pemimpin Redaksi (Pemred), di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (11/12/2013).

SBY lalu bercerita ketika dirinya maju sebagai calon presiden tahun 2004. Ketika itu, kata SBY, para sesepuh bertanya apakah ia berani mengeluarkan dekrit untuk kembali ke UUD 1945 yang belum diamandemen ketika menjadi presiden.

"Selama saya memimpin 9 tahun, kedua pemikiran ekstrem itu tidak menjadi bagian sejarah kita. UUD 1945 tidak kita buang dan tidak ada dekrit. Saya meyakini karena mayoritas masyarakat Indonesia tidak setuju akan keduanya," kata Presiden.

Presiden mengaku mendukung perubahan sistem pemerintahan di Indonesia untuk menjadi lebih baik. Hanya, menurut Presiden, sistem yang sudah baik mesti dipertahankan dan perubahan itu bukan atas kepentingan politik tertentu.

Presiden menambahkan, dirinya menganggap sistem dan kerangka negara yang dianut sudah baik, tepat, dan harus dipertahankan. Jika dihapus, itu sama saja mengingkari hukum alam dan hukum sejarah. Pasalnya, kata dia, Indonesia sudah pernah mengalami perubahan dramatis seperti pada tahun 1965 dan 1998.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Nasional
Wapres Sebut Target Penurunan 'Stunting' Akan Dievaluasi

Wapres Sebut Target Penurunan "Stunting" Akan Dievaluasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com