Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mega-Jokowi Masuk dalam Skenario Capres PDI Perjuangan

Kompas.com - 09/12/2013, 11:33 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) mempersiapkan dua skenario menjelang Pemilihan Presiden 2014. Skenario pertama adalah dengan mengusung Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri sebagai calon presiden dan Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon wakil presiden. Apa alasan partai berlambang banteng ini menduetkan keduanya?

Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristianto mengatakan, PDI-P sudah melakukan survei internal, termasuk mengamati wacana yang berkembang di jejaring sosial. Nama Jokowi, kata dia, mendapatkan respons yang sangat baik.

"Namun, ketika dimunculkan pasangan nama, untuk kepemimpinan ke depan, dari kajian di internal, muncul nama Bu Mega dan Jokowi," ujar Hasto saat dihubungi, Senin (9/12/2013).

Menurut Hasto, nama Mega muncul karena kajian internal partai melihat adanya tantangan berat yang harus dihadapi pemimpin bangsa pada masa yang akan datang, di antaranya persoalan ekonomi global hingga ketersediaan pangan.

"Sosok Bu Mega dilihat sebagai tokoh yang tepat untuk mengatasi persoalan bangsa yang sangat berat," katanya.

Selain itu, lanjut Hasto, Mega juga akan berfungsi sebagai pelindung bagi Jokowi. Menurutnya, wacana pencalonan Jokowi sebagai presiden sudah menjadi sasaran tembak semua lawan politik. 

"Butuh garansi yang melindungi Jokowi. Meski didukung 60 persen masyarakat Indonesia, Jokowi tetap bisa runtuh kalau tanpa pelindung," kata Hasto.

Namun, keputusan final tetap ada di tangan Megawati. Menurutnya, Mega sudah mendengarkan sejumlah usul dan saran dari internal dan eksternal partai. Hasto yakin Megawati akan menjawab kebutuhan akan kepemimpinan nasional ke depan.
 
"Selama ini keputusan Bu Mega tidak pernah meleset, jadi kami percaya sepenuhnya kepada beliau, apalagi PDI-P sudah dipersepsikan positif ke depan, dan kami punya banyak kader yang bagus," kata Hasto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Presiden Diminta Segera Atasi Kekosongan Jabatan Wakil Ketua MA Bidang Non-Yudisial

Presiden Diminta Segera Atasi Kekosongan Jabatan Wakil Ketua MA Bidang Non-Yudisial

Nasional
UU DKJ Disahkan, Jakarta Tak Lagi Sandang 'DKI'

UU DKJ Disahkan, Jakarta Tak Lagi Sandang "DKI"

Nasional
Bos Freeport Ajukan Perpanjangan Relaksasi Izin Ekspor Konsentrat Tembaga hingga Desember 2024

Bos Freeport Ajukan Perpanjangan Relaksasi Izin Ekspor Konsentrat Tembaga hingga Desember 2024

Nasional
Puan Sebut Antar Fraksi di DPR Sepakat Jalankan UU MD3 yang Ada Saat Ini

Puan Sebut Antar Fraksi di DPR Sepakat Jalankan UU MD3 yang Ada Saat Ini

Nasional
Puan: Belum Ada Pergerakan soal Hak Angket Kecurangan Pilpres 2024 di DPR

Puan: Belum Ada Pergerakan soal Hak Angket Kecurangan Pilpres 2024 di DPR

Nasional
Beri Keterangan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Diskualifikasi dan Pemilu Ulang Bisa Timbulkan Krisis

Beri Keterangan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Diskualifikasi dan Pemilu Ulang Bisa Timbulkan Krisis

Nasional
Bantuan Sosial Jelang Pilkada 2024

Bantuan Sosial Jelang Pilkada 2024

Nasional
KPU Klaim Pelanggaran Etik Hasyim Asy'ari Tak Lebih Banyak dari Ketua KPU Periode Sebelumnya

KPU Klaim Pelanggaran Etik Hasyim Asy'ari Tak Lebih Banyak dari Ketua KPU Periode Sebelumnya

Nasional
Bos Freeport Wanti-Wanti RI Bisa Rugi Rp 30 Triliun Jika Relaksasi Ekspor Konsentrat Tembaga Tak Dilanjut

Bos Freeport Wanti-Wanti RI Bisa Rugi Rp 30 Triliun Jika Relaksasi Ekspor Konsentrat Tembaga Tak Dilanjut

Nasional
Sidang Sengketa Pilpres, KPU 'Angkat Tangan' soal Nepotisme Jokowi yang Diungkap Ganjar-Mahfud

Sidang Sengketa Pilpres, KPU "Angkat Tangan" soal Nepotisme Jokowi yang Diungkap Ganjar-Mahfud

Nasional
KPU Anggap Ganjar-Mahfud Salah Alamat Minta MK Usut Kecurangan TSM

KPU Anggap Ganjar-Mahfud Salah Alamat Minta MK Usut Kecurangan TSM

Nasional
KPU: Anies-Muhaimin Lakukan Tuduhan Serius MK Diintervensi

KPU: Anies-Muhaimin Lakukan Tuduhan Serius MK Diintervensi

Nasional
Penguasaha Pemenang Tender Proyek BTS 4G Didakwa Rugikan Negara Rp 8 Triliun

Penguasaha Pemenang Tender Proyek BTS 4G Didakwa Rugikan Negara Rp 8 Triliun

Nasional
KPU: Anies-Muhaimin Tak Akan Gugat Pencalonan Gibran jika Menang Pemilu

KPU: Anies-Muhaimin Tak Akan Gugat Pencalonan Gibran jika Menang Pemilu

Nasional
KPU Sindir Anies-Muhaimin Baru Persoalkan Pencalonan Gibran setelah Hasil Pilpres Keluar

KPU Sindir Anies-Muhaimin Baru Persoalkan Pencalonan Gibran setelah Hasil Pilpres Keluar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com