JAKARTA, KOMPAS.com - Selain melaporkan politikus Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, ke polisi atas dugaan perbuatan rasialis, pengamat politik, Boni Hargens, juga berencana meminta kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk mencoret nama Ruhut dari daftar calon anggota legislatif. Ia juga meminta Partai Demokrat bertanggung jawab atas perbuatan salah satu kadernya tersebut.
"Hari Senin saya akan laporkan ke BK (Badan Kehormatan DPR) dan KPU juga untuk mencoret (Ruhut) sebagai caleg," kata Boni, Jumat (6/12/2013) di Mapolda Metro Jaya. Boni juga menginginkan agar Demokrat menyampaikan permintaan maaf secara terbuka.
Saat ini penyidik Polda Metro Jaya masih melengkapi berkas laporan tersebut. Polisi juga meminta rekaman acara yang memperlihatkan dugaan tindak rasial yang dilakukan Ruhut dalam sebuah acara televisi.
Boni datang ke Mapolda Metro Jaya pada sekitar pukul 14.25 dan keluar sekitar pukul 16.10. Ia datang bersama pengacara dan beberapa kerabatnya. Dengan mengenakan jas hitam dan celana coklat, Boni langsung berjalan keluar menuju mobilnya.
Menurut Boni, ucapan Ruhut pada acara televisi itu merupakan bentuk penghinaan kepada dirinya. Acara itu ditayangkan secara live pada Kamis (5/12/2013) sekitr pukul 17.30-18.00. Ketika itu keduanya menjadi narasumber kasus dugaan korupsi Hambalang. Boni berbicara di dalam studio, sementara Ruhut diwawancara melalui telepon.
"Aku mau tanya, lumpur Lapindo itu warnanya apa? Hitam kan? Ya, udah, itu Boni Hargens itu kulitnya hitam," kata Boni menirukan ucapan Ruhut dalam acara tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.