Menurut Fadli, jika Presiden SBY maju sebagai calon wakil presiden, itu akan menimbulkan kekikukan dan ada pandangan Presiden SBY "turun kelas".
"Kalau turun akan membuat situasi menjadi kikuk, dengan siapa pun pasti akan kikuk," kata Fadli, Kamis (5/12/2013) pagi, di Jakarta.
"Jabatan presiden dibatasi dua periode kan supaya tak terjadi kekuasaan yang hegemonik. Mungkin di tahun-tahun yang akan datang bisa saja Pak SBY jadi cawapres," katanya.
Usul Anas
Seperti diberitakan, Presiden SBY diusulkan maju sebagai calon wakil presiden 2014-2019. Hal itu dilontarkan Anas Urbaningrum ketika dimintai tanggapan terkait merosotnya elektabilitas Demokrat menjelang tahun pemilihan. Menurut Anas, SBY yang kini menjabat sebagai Ketua Majelis Tinggi dan Ketua Umum Partai Demokrat merupakan kartu truf partai tersebut untuk menghindari dari keterpurukan hasil pileg.
Pada Rabu (4/12/2013) kemarin, dalam akun Twitter pribadinya (@anasurbaningrum), ia memberikan argumentasi bila SBY diduetkan dengan para tokoh nasional yang digadang-gadang akan maju sebagai calon presiden. Di antara nama tersebut, menurut Anas, duet Prabowo-SBY akan sangat kuat dan menarik.
"Pasangan kawan lama yang selama ini berhubungan baik. Simulasi pasangan bisa dilanjutkan ke nama-nama lain. Yang jelas, kalau cawapresnya Pak SBY, pasti akan lebih kuat dan menarik," kata Anas dalam Twitter-nya.
Baca:
Kata Anas, untuk Selamatkan Demokrat, SBY Jadi Cawapres Saja