Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Gaet Rhoma Jadi Capres, PKB Mau Bergurau?"

Kompas.com - 03/12/2013, 17:20 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat politik CSIS, J Kristiadi, menganggap Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tengah bergurau saat membawa Rhoma Irama sebagai salah satu bakal calon presiden untuk diusung di 2014. Menurut Kristiadi, politik bukan dunia Rhoma Irama.

Ia menyampaikan, PKB telah sangat tepat mengundang tokoh senior Partai Golkar Jusuf Kalla dan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD masuk sebagai bakal calon presiden yang ditawarkan kepada publik. Kedua tokoh itu dianggapnya mumpuni dan memiliki kemampuan lebih baik di dunia politik ketimbang Rhoma Irama.

"Bukan karena Rhoma tidak hebat, dia hebat dalam bidangnya. Tapi, kalau dalam politik itu pasti bukan dunia beliau. Saya sendiri bertanya PKB ini mau bergurau?" Kata Kristiadi, di Kompleks Gedung Parlemen, Jakarta, Selasa (3/12/2013).

Kristiadi menuturkan, Jusuf Kalla dan Mahfud MD telah sangat populer karena memiliki rekam jejak yang jelas pada bidangnya masing-masing. Sementara Rhoma belum cukup merasakan banyak asam garam dunia politik karena profesinya lebih banyak sebagai penyanyi dangdut.

"Sebenarnya, tiga tokoh yang sama-sama hebat, tapi yang dua sudah kita tahu kehebatannya di bidang politik, yang satu hebat di bidang menyanyi," pungkasnya.

Seperti diberitakan, Rhoma adalah pedangdut yang telah menyatakan diri sebagai calon presiden dari PKB. Rhoma sering kali mengatakan bahwa pendeklarasiannya sebagai calon presiden telah sah meski masih ada bantahan dari internal PKB.

Sementara itu, Mahfud MD adalah mantan Ketua Mahkamah Konstitusi yang menyatakan hanya akan maju sebagai calon presiden dari PKB. Mahfud menganggap PKB sebagai rumah besarnya, dan itu salah satu alasannya menolak ikut menjadi kandidat Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat. Terakhir adalah Jusuf Kalla, tokoh senior Partai Golkar ini mendapat dukungan dari mayoritas pengurus DPW PKB. Meski begitu, Jusuf Kalla belum memberi keputusan partai mana yang akan dijadikannya sebagai kendaraan pada tahun depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

Nasional
Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada, KPU Siap Sempurnakan Sesuai Saran MK

Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada, KPU Siap Sempurnakan Sesuai Saran MK

Nasional
Bongkar Pemerasan SYL, Jaksa KPK Bakal Hadirkan Sespri Sekjen Kementan di Pengadilan

Bongkar Pemerasan SYL, Jaksa KPK Bakal Hadirkan Sespri Sekjen Kementan di Pengadilan

Nasional
MK Minta Sirekap Dikembangkan Lembaga Mandiri, KPU Singgung Kemandirian Penyelenggara Pemilu

MK Minta Sirekap Dikembangkan Lembaga Mandiri, KPU Singgung Kemandirian Penyelenggara Pemilu

Nasional
Pelajaran Berharga Polemik Politisasi Bansos dari Sidang MK

Pelajaran Berharga Polemik Politisasi Bansos dari Sidang MK

Nasional
Prabowo-Gibran Akan Pidato Usai Ditetapkan KPU Hari Ini

Prabowo-Gibran Akan Pidato Usai Ditetapkan KPU Hari Ini

Nasional
Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Nasional
Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | 'Dissenting Opinion' Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | "Dissenting Opinion" Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

Nasional
Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com