Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencari Jalan Keluar dari Kebuntuan Peradaban

Kompas.com - 26/11/2013, 15:46 WIB
Jodhi Yudono

Penulis

NUSA DUA, BALI, KOMPAS.com — Peradaban dunia kini sedang dipertanyakan di World Culture Forum (WCF) yang sedang diselenggarakan di Nusa Dua, Bali (24-27 November 2013). Ratusan orang dari berbagai profesi berkumpul di sini untuk mencari solusi dan memberi sumbangsih atas peradaban dunia yang sedang kalut, yang mengakibatkan krisis di sebagian negara-negara besar.

Kebudayaan adalah sebuah jawaban yang diyakini oleh para peserta WCF yang bisa memberi jalan keluar bagi kemampatan peradaban. Untuk itulah, kebudayaan secara luas dibahas di forum ini.

Memasuki hari kedua, World Culture Forum (WCF) yang berlangsung di Bali International Convention Center, Selasa (26/11/13), digelar Simposia, yang mengangkat enam materi simposium yang melibatkan pakar-pakar ternama dari seluruh Indonesia. Dari Indonesia, tampil budayawan Goenawan Mohamad, Radhar Panca Dahana, Azyumardi Azra, Emil Salim, Erna Witoelar, dan lain-lain.

Hadir pada acara ini sejumlah perwakilan dari badan internasional dan pakar-pakar ternama yang bertujuan untuk menyampaikan dan mendiskusikan berbagai wacana serta masalah dalam lingkup kebudayaan dan pembangunan.

Membuka hari kedua WCF, simposium pertama mengambil judul "Pendekatan Holistik Terhadap  Budaya dalam Pembangunan". Tema ini mengangkat isu terkini mengenai seni, budaya, dan peninggalan dalam pembangunan yang berkelanjutan, dimoderatori oleh Madame Alissandra Cmmins dari Barbados. Tampil sebagai pembicara utama Prof Rick West, Presiden dan CEO The Autry, Amerika; Prof Jean Couteau dari Indenesia, ahli budaya, penulis multilingual serta kolomnis; Dr Bussakorn Binson dari Thailand, Associate Profesor dari Musik di Fakultas Seni Rupa dan Terapan Universitas Chulalangkorn, Bangkok; dan lain-lain.

Dilanjutkan simposium kedua yang mengangkat tema "Masyarakat Madani dan Demokrasi Kebudayaan". Tampil sebagai moderator di sesi ini adalah Dr Hans d'Orville dari Perancis. Hans adalah Asisten Direktur Jenderal Kantor Perencanaan Strategis UNESCO. Goenawan Mohamad, pendiri majalah Tempo dan budayawan, tampil sebagai pembicara utama bersama Fladimir Tolstoy, Penasihat Kebudayaan Presiden Rusia; Kigge Hvid dari Denmark, Direktur dan CEOINDEX; Mark Miller, Ketua Program Remaja di Tate London; Jordi Pascual dari Spanyol, Koordinator Agenda 21 untuk Budaya; Yasmin Khan dari Inggris, pakar jender.

Simposium ketiga mengangkat tema "Kreativitas dalam Ekonomi dan Kebudayaan" yang dimoderatori oleh Prof Dr David Throsby dari Australia. Dia adalah seorang ekonom terkenal, penulis dan Ketua Penasihat di UNESCO tentang ekonomi dan kebudayaan. Pembicara utama pada sesi ini adalah Prof Dr Sri Edi Swasono, profesor ekonomi dari Universitas Indonesia.

Simposium keempat, mengangkat tema "Budaya dalam Kelestarian Lingkungan" yang membahas peninggalan kolonialisme dalam dikotomi alam dan budaya yang dimoderatori oleh Dr Erna Witoelar. Tampil sebagai pembicara utama Prof Dr Renato Flores dari Brasil; Prof Dr Emil Salim dari Indonesia.

Simposium kelima mengangkat tema "Pembangunan Perkotaan Berkelanjutan" yang mendikusikan masalah pergerakan populasi dan implementasi pendekatannya agar perkembangan perkotaan menjadi pembangunan yang berkelanjutan. Dimoderatori oleh Dr Augusto Vilalon, Arsitek Konservasi Kota dan Dewan Internasional untuk Monumen dan Situs, Filipina. Pembicara utamanya Prof Minja Yang dari Pusat Koservasi Internasional Raymond  Lemaire, Inggris.

Simposium keeenam mengangkat "Dialog Antar-Agama dan Pembangunan Komunitas". Sesi ini mengangkat pentingnya pemahaman keyakinan dan toleransi beragama sebagai elemen penting dalam dimensi budaya pembangunan yang berkelanjutan. Dr Clarence G Newsome dari National Underground Railroad Freedom Center, Amerika, bertindak sebagai moderator. Tampil sebagai pembicara utama antara lain Prof Dr Azyumardi Azra dari Universitas Islam Negeri, Jakarta.

Acara selanjutnya adalah Bali Promise yang akan dibacakan sore ini, sebagai kesimpulan dari semua masukan dari Presiden SBY, pembicara kunci, dan juga para peserta simposium.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Nasional
Wapres Sebut Target Penurunan 'Stunting' Akan Dievaluasi

Wapres Sebut Target Penurunan "Stunting" Akan Dievaluasi

Nasional
Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Nasional
Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Nasional
Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Nasional
Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Nasional
Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Nasional
Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Nasional
Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Nasional
Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Nasional
Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Nasional
Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Nasional
Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com