Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komite Konvensi Demokrat: Tunggu Survei Bulan Desember...

Kompas.com - 25/11/2013, 12:38 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Komite Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat tak risau dengan hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang menunjukkan elektabilitas 11 peserta konvensi yang sangat rendah. Juru bicara Komite Konvensi Partai Demokrat, Rully Charis, meminta publik menunggu survei yang akan dilakukan pada Desember mendatang.

"Saya meragukan jarak atau gap yang disebut-sebut terlalu besar karena upaya beberapa peserta konvensi cukup signifikan dalam berkampanye sehingga, saya yakin, hasil survei Desember nanti dapat membuktikan hal tersebut," ujar Rully saat dihubungi pada Senin (25/11/2013).

Menurut Rully, akhir-akhir ini terlalu banyak hasil survei dengan jarak berdekatan, tetapi dengan hasil yang berbeda-beda.

"Karena itu, survei-survei itu tidak menjadi patokan," imbuh Rully.

Rully menampik anggapan Marzuki Alie yang menilai Komite Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat tidak memberikan ruang lebih bagi peserta untuk berinteraksi dengan rakyat. Dia menegaskan, hingga bulan Desember nanti, semua peserta sudah diberikan kebebasan untuk berkampanye.

"Mulai Desember, komite akan memulai program debat kandidat yang kita fasilitasi," ucap Rully.

Mantan Direktur LKBN Antara ini menjelaskan bahwa hingga saat ini, jadwal konvensi masih sesuai dengan perencanaan. Ia menuturkan bahwa pelaksanaan konvensi ibarat lari maraton dan bukannya lari cepat atau sprint.

"Konvensi ibarat maraton, bukan sprint sehingga semua pihak harus memiliki endurance yang tinggi hingga ke babak akhir, April tahun depan," kata Rully.

Elektabilitas rendah

Hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menunjukkan, elektabilitas peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat hanya berada di divisi kedua capres potensial. Elektabilitas kesebelas peserta konvensi masih kalah dibandingkan elektabilitas capres di luar konvensi.

"Elektabilitas para capres Partai Demokrat jika disandingkan dengan capres partai lain masih di bawah 10 persen. Sementara itu, elektabilitas capres partai lain di atas 10 persen," kata peneliti LSI, Rully Akbar, saat memaparkan hasil survei di Jakarta, Minggu (24/11/2013).

Elektabilitas capres Konvensi Capres Partai Demokrat yang masih di bawah 10 persen itu dikategorikan oleh LSI sebagai capres divisi dua. Adapun capres partai lain yang memiliki elektabilitas di atas 10 persen dikategorikan sebagai capres divisi satu.

Tak hanya elektabilitas, berdasarkan survei LSI, bakal capres Partai Demokrat juga kalah dalam hal popularitas. Tingkat pengenalan publik terhadap 11 peserta konvensi masih di bawah 60 persen. Kesebelas bakal capres itu adalah Dahlan Iskan, Marzuki Ali, Pramono Edhie Wibowo, Gita Wirjawan, Anies Baswedan, Hayono Isman, Dino Patti Djalal, Ali Masykur Musa, Endriartono Sutarto, Sinyo Harry Sarundajang, dan Irman Gusman. Ketika disebutkan nama-nama capres non-konvensi seperti Megawati Soekarnoputri, Aburizal Bakrie, Joko Widodo, Prabowo Subianto, Wiranto, dan Hatta Rajasa, tingkat pengenalan publik terhadap mereka, menurut LSI, di atas 70 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

Nasional
Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com