"Pertama, pemenang konvensi Partai Demokrat terancam tidak diajak partai lain untuk berkoalisi," kata kata Peneliti LSI Rully Akbat saat merilis hasil surveinya di Jakarta, Minggu (24/11/2013).
Apalagi, lanjut dia, jika Partai Demokrat menetapkan harga mati untuk posisi capres dalam berkoalisi. Menurutnya, hal tersebut akan semakin mempersempit peluang parpol lain untuk berkoalisi dengan Demokrat. Pasalnya, lanjut dia, parpol lain tentunya hanya akan mau berkoalisi dengan capres yang mempunyai peluang menang dalam Pilpres 2014. Parpol tidak akan bersedia berkoalisi dengan capres yang peluang menangnya kecil.
"Karena pada dasarnya partai politik itu dibentuk untuk berkuasa, jadi semuanya ingin berkoalisi dengan yang berpeluang menang," ujar dia.
Skenario kedua, lanjut Rully, tak akan ada pula parpol yang akan menjadikan pemenang konvensi sebagai calon presiden. Pasalnya, elektabilitas dan popularitas capres konvensi yang kecil dinilai tidak mampu mendongkrak elektabilitas pasangan capres dan cawapres.
Jika kesebelas kandidat capres Partai Demokrat ini tidak bisa menaikkan elektabilitas maupun popularitasnya hingga pemilu 2014 mendatang, menurut Rully, skenario ini bisa saja menjadi kenyataan. Ajang Konvensi Demokrat yang telah menelan waktu dan dana yang tak sedikit pun bisa menjadi sia-sia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.