Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Lagi Orang Terkaya, Aburizal Klaim Masih Lebih Kaya dari Capres Lain

Kompas.com - 23/11/2013, 20:39 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengusaha yang juga Ketua Umum DPP Partai Golkar, Aburizal "Ical" Bakrie, dalam dua tahun terakhir terlempar dari daftar 50 orang terkaya di Indonesia.  Kini dia tengah gencar mempersiapkan pencalonannya sebagai presiden dalam Pemilu 2014 mendatang.

Bagaimana tanggapan pemiliki Bakrie Grup itu setelah tidak lagi tercantum dalam orang terkaya di Indonesia? "Ya, nggak apa-apa. Itu bukan masuk 10 besar, tapi (tidak masuk) 50 besar," ujar Ical saat ditemui di sela-sela acara Rapimnas V Partai Golkar, Sabtu (23/11/2013).

Dia mengaku, meski terlempar dari jajaran orang terkaya di Indonesia, dia tetap memiliki harta kekayaan yang cukup. Aburizal yang akrab disapa Ical itu pun menegaskan hartanya masih cukup untuk membiayai kebutuhan pemilihan presiden. "Yang jelas masih cukup. Dan kalau dibandingkan yang lain, masih lebihlah," kata Ical sambil tertawa.

Ical mengatakan maksudnya bahwa meski tak jadi orang terkaya tetapi dia tetap lebih kaya dibandingkan kandidat capres lainnya. "Anda lihat saja ha-ha-ha...," katanya.

Berapa dana yang disiapkan Ical untuk Pilpres? "Satu rupiah," ucap Ical singkat.

Dalam daftar orang terkaya di Indonesia yang dikeluarkan majalah Forbes, nama Ical tidak tercantum dalam daftar 50 orang terkaya Indonesia tahun 2013. Dia sudah tidak masuk dalam daftar itu sejak tahun 2012. Terakhir dia masuk dalam daftar orang terkaya Indonesia versi Forbes tahun 2010 dengan jumlah kekayaan 2,1 miliar dolar AS.

Jumlah kekayaan Ical terus merosot hingga tahun 2011 dan terlempar ke nomor 30  daftar orang terkaya Indonesia dengan jumlah kekayaan 890 juta dolar AS atau turun sekitar 57 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menlu Retno Telepon Menlu Hongaria Bahas soal Iran-Israel

Menlu Retno Telepon Menlu Hongaria Bahas soal Iran-Israel

Nasional
Bahlil Ungkap UEA Minat Investasi Panel Surya di IKN

Bahlil Ungkap UEA Minat Investasi Panel Surya di IKN

Nasional
Petugas 'Ad Hoc' Pilkada Akan Beda dengan Pilpres, KPU Buka Rekrutmen Lagi

Petugas "Ad Hoc" Pilkada Akan Beda dengan Pilpres, KPU Buka Rekrutmen Lagi

Nasional
Bertemu Hampir 2 Jam, Jokowi dan Tony Blair Bahas Investasi Energi di IKN

Bertemu Hampir 2 Jam, Jokowi dan Tony Blair Bahas Investasi Energi di IKN

Nasional
Firli Disebut Minta Rp 50 Miliar ke SYL, Pengacara: Fitnah!

Firli Disebut Minta Rp 50 Miliar ke SYL, Pengacara: Fitnah!

Nasional
Nasib Putusan Sengketa Pilpres 2024 jika Komposisi Hakim Menolak dan Mengabulkan Imbang

Nasib Putusan Sengketa Pilpres 2024 jika Komposisi Hakim Menolak dan Mengabulkan Imbang

Nasional
KPK Periksa Anggota DPR Ihsan Yunus Jadi Saksi Pengadaan APD Covid-19

KPK Periksa Anggota DPR Ihsan Yunus Jadi Saksi Pengadaan APD Covid-19

Nasional
Jokowi dan Megawati Saling Memunggungi

Jokowi dan Megawati Saling Memunggungi

Nasional
Soal Resolusi Gencatan Senjata di Gaza, Menlu China Sebut AS Pakai Hukum Internasional Sesuai Keinginannya Saja

Soal Resolusi Gencatan Senjata di Gaza, Menlu China Sebut AS Pakai Hukum Internasional Sesuai Keinginannya Saja

Nasional
Indonesia dan China Akan Bahas Kelanjutan Proyek Kereta Cepat, Luhut Kembali Terlibat

Indonesia dan China Akan Bahas Kelanjutan Proyek Kereta Cepat, Luhut Kembali Terlibat

Nasional
KPU Siap Laksanakan Apa Pun Putusan MK soal Sengketa Pilpres 2024

KPU Siap Laksanakan Apa Pun Putusan MK soal Sengketa Pilpres 2024

Nasional
KPU Tegaskan Caleg Terpilih Wajib Mundur jika Maju Pilkada 2024

KPU Tegaskan Caleg Terpilih Wajib Mundur jika Maju Pilkada 2024

Nasional
Megawati Kirim 'Amicus Curiae' ke MK, KPU: Itu Bukan Alat Bukti

Megawati Kirim "Amicus Curiae" ke MK, KPU: Itu Bukan Alat Bukti

Nasional
KPK Tetapkan Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto Tersangka TPPU

Nasional
Menko Polhukam Sebut Mayoritas Pengaduan Masyarakat Terkait Masalah Agraria dan Pertanahan

Menko Polhukam Sebut Mayoritas Pengaduan Masyarakat Terkait Masalah Agraria dan Pertanahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com