JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring mengatakan, hanya presiden, wakil presiden, dan intelijen yang menggunakan jaringan telekomunikasi khusus. Para pejabat lain setingkat menteri dan di bawahnya menggunakan komunikasi publik layaknya masyarakat biasa sehingga rawan disadap.
"Hanya RI 1 dan RI 2, dan kalangan intelijen yang menggunakan jaringan khusus," kata Tifatul seusai menjalani pertemuan tertutup dengan pimpinan operator telekomunikasi di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Jakarta, Kamis (21/11/2013).
Pertemuan tersebut dilakukan menyikapi penyadapan yang dilakukan Australia terhadap sejumlah pejabat Indonesia, salah satunya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Tifatul mengakui, kurang ketatnya pengamanan terhadap pejabat negara tersebut dapat dijadikan celah bagi negara lain untuk melakukan penyadapan. Oleh karena itu, pihaknya akan mengevaluasi apakah perlu pemberian pengamanan khusus kepada para pejabat negara di bawah RI-1 dan RI-2.
"Nanti akan kita evaluasi dulu. Pertemuan ini juga salah satunya bertujuan untuk itu. Kalau memang dirasa perlu, nanti sampai ke tingkat bawah juga (akan dilindungi)," ujar dia.
Nantinya, lanjut politisi PKS itu, evaluasi akan dilakukan terhadap penggunaan aplikasi chatting seperti Blackberry Messenger untuk komunikasi antarpejabat. Jika dirasa berbahaya, maka penggunaan aplikasi seperti itu juga akan dibatasi.
"Singapura contohnya, sudah melarang pejabat pemerintahnya berkomunikasi lewat BBM," pungkas Tifatul.
Seperti diberitakan, penyadapan terungkap setelah Edward Snowden, mantan pegawai kontrak Badan Keamanan Nasional AS (NSA) membocorkan dokumen rahasia. Dalam dokumen itu terungkap bahwa dinas intelijen Australia, DSD, telah menyadap telepon seluler para pejabat tinggi Indonesia, termasuk Presiden dan Nyonya Ani Yudhoyono pada Agustus 2009.
Kepala BIN Marciano Norman mengatakan, pihak Australia tidak akan pernah mengakui telah melakukan penyadapan. Namun, kata dia, informasi yang diterima pihaknya menunjukkan memang ada penyadapan oleh Australia dalam kurun waktu 2007-2009.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.