Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Punya Bukti, Ketua Bawaslu Tak Lapor Upaya Suap

Kompas.com - 19/11/2013, 19:49 WIB
Deytri Robekka Aritonang

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Muhammad mengaku pernah dicoba disuap oleh pengurus partai politik (parpol). Namun, dia tidak melaporkan hal tersebut kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Muhammad beralasan tidak punya bukti kuat atas percobaan penyuapan itu.

"Berdasarkan Pasal 15 Undang-Undang Pemberantasan Tipikor, untuk melaporkan suatu dugaan korupsi tentu harus ada bukti dan saksi. Nah, ketika percobaan (penyuapan) itu dilakukan, saya tidak siap alat rekaman atau kamera untuk menyiapkan alat bukti. Tidak ada ruang bagi saya untuk menyiapkan alat bukti," ujar Muhammad di Jakarta, Selasa (19/11/2013).

Menurutnya, pengakuan saja tidak cukup dijadikan fakta hukum untuk melaporkan dugaan korupsi. Ia berdalih, jika tidak punya cukup bukti, dirinya khawatir justru akan menjadi fitnah atau pencemaran nama baik atas pihak yang dilaporkan.

"Kalau pengakuan saja cukup, pasti saya laporkan. Tapi kan tidak cukup. Nanti malah saya balik dilaporkan fitnah atau pencemaran nama baik," katanya.

Tetapi, Muhammad enggan menyebutkan asal partai orang yang berusaha menyuapnya. Yang pasti, kata dia, percobaan pemberian mobil itu dilakukan di masa awal jabatannya sebagai Ketua Bawaslu.

"Waktu itu konteksnya silaturahim. Masih awal-awal saya menjabat. Belum masuk tahapan verifikasi parpol," kata Muhammad.

Beberapa saat setelah dilantik sebagai Ketua Bawaslu, menurut Muhammad, ia didekati oleh oknum yang mengaku dekat dan diutus oleh pimpinan sebuah partai politik. Oknum tersebut mendatangi kediaman Muhammad di bilangan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Tak tanggung-tanggung, satu unit mobil Toyota Camry ditawarkan kepada Muhammad. Ia menuturkan, langsung menolak pemberian oknum tersebut. Meski menurutnya oknum tersebut menjelaskan pemberian itu merupakan bentuk penghargaan dari parpol yang diklaim sebagai pengutusnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com