Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Harus Bersiap Hadapi Masa Amnesti TKI di Malaysia

Kompas.com - 19/11/2013, 19:22 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Kementerian Luar Negeri dan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) harus betul-betul mempersiapkan masa amnesti TKI di Malaysia yang akan berakhir pada 20 Januari 2014. Persiapan matang ini diperlukan agar kekacauan proses amnesti di Arab Saudi tidak kembali terulang.

“Kami sudah jauh-jauh hari mengingatkan peristiwa di Arab Saudi, tapi tetap saja kacau. Makanya, kami ingatkan lagi kepada pemerintah untuk memperhatikan betul persiapan proses amnesti di Malaysia,” ujar anggota Timwas TKI dari Fraksi Partai Hanura, Djamal Aziz di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (19/11/2013).

Djamal mengatakan, pada pelaksanaan amnesti di Arab Saudi, pemeritah kurang persiapan sehingga para TKI menjadi korban. Kerusuhan yang terjadi di KBRI Jeddah akibat lambannya proses penerbitan dokumen pendukung amnesti, lanjut Djamal, juga harus menjadi pelajaran pemerintah. Proses penerbitan dokumen pendukung amnesti perlu dilakukan di banyak tempat.

“Jangan seperti di Arab Saudi yang hanya ditempatkan di satu kedutaan saja. Gunakan lah konsulat jenderal yang ada di berbagai wilayah di Malaysia seperti Kuala Lumpur, Johor,” ucap Djamal.

Dia mencatat saat ini setidaknya ada 500.000 TKI ilegal yang berada di Malaysia. Jumlah ini diperkirakan akan bertambah menyusul tersiarnya kabar amnesti yang dilaksanakan pemerintah Malaysia kepada para TKI Ilegal.

“Para pembantu Presiden harus selesaikan ini. Jangan nanti Kemenaker klaim pendapatan para TKI, lalu Kemenlu klaim keberhasilan diplomasi, pas ruwet-ruwetnya baru minta tolong ke Senayan (Parlemen),” ucap Djamal.

Seperti diwartakan, pemerintah Malaysia membuka masa amnesti atau pemutihan dokumen keimigrasian. Dengan pemutihan ini, TKI berstatus ilegal karena urusan keimigrasian bisa dipulihkan menjadi berstatus legal.

Beberapa waktu lalu ada pembahasan bilateral antara Menteri Dalam Negeri Malaysia dengan perwakilan Indonesia di Malaysia. Dalam pembahasan itu, pihak Malaysia menginformasikan bahwa akan menjalankan masa amnesti bagi seluruh tenaga kerja di sana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com