Namun, dia tidak menghakimi pemerintah tidak mau mengurus tenaga kerja Indonesia (TKI). Soal perhatian pemerintah, ia mengatakan, tugas pemerintah cukup banyak. Di Malaysia saja, kata Prabowo, ada sekitar 3 juta orang TKI, 2 juta orang di antaranya ilegal.
"Kita sebagai warga negara di mana bisa memperkuat usaha pemerintah. Itu panggilan. Jangan berpikir negatif, harus positif. Pemerintah kita ini tugasnya banyak," kata Prabowo sebelum bertolak ke Malaysia di Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu (16/11/2013).
"Jadi bagaimana kebetulan hubungan saya dengan pejabat di sana cukup baik. Jadi saya membantu," kata dia.
Ia mengatakan, kedatangannya ke Malaysia, juga untuk menemui Duta Besar Indonesia untuk Malaysia Hermat Prayitno. Menurutnya, Herman sudah memberi porsi perhatian yang cukup dalam kasus Wilfrida.
Prabowo langsung turun tangan mengurus Wilfrida di Malaysia. Sabtu sore ini, ia bertolak ke Negeri Jiran itu untuk menemui tim hukumnya dan Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Malaysia dan Kesultanan Kelantan. Prabowo juga akan mengikuti sidang Wilfrida Minggu (17/11/2013) besok.
Wilfrida, TKI asal Belu, Nusa Tenggara Timur, telah tiga tahun mendekam di Penjara Pangkalan Chepa, Kota Nharu, Kelantan, Malaysia. Ia telah menjalani beberapa kali persidangan di Mahkamah Tinggi Kota Bahru. Ia ditangkap polisi Daerah Pasir Mas di sekitar Kampung Chabang Empat, Tok Uban, Kelantan karena dituduh melakukan tindak pidana pembunuhan terhadap Yeap Seok Pen (60). Wilfrida terancam hukuman mati atas dakwaan pembunuhan dan melanggar Pasal 302 Penal Code (Kanun Keseksaan) Malaysia.