Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 5 Pesan Presiden untuk Brimob

Kompas.com - 15/11/2013, 19:36 WIB
Dani Prabowo

Penulis


DEPOK, KOMPAS.com — Sebagai pasukan elite di tubuh Polri, Korps Brimob Polri diharapkan dapat solid dan menjadi panutan bagi korps Bhayangkara dan masyarakat. Pasalnya, tak mudah menjadi anggota Brimob.

Hal itu diungkapkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ketika menjadi Inspektur Upacara dalam penganugerahan gelar Warga Kehormatan Brimob kepadanya di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Jumat (15/11/2013).

Ada lima hal yang dipesankan Presiden kepada Brimob. "Pertama, tingkatkan semangat juang, kewaspadaan, kedisiplinan, dan profesionalisme dalam melakukan tugas di mana pun tugas itu dilaksanakan," katanya.

Kemudian, Brimob diharapkan untuk dapat menjaga solidaritas dan jiwa korsa prajurit. Hal itu sesuai dengan moto Brimob, yakni sekali melangkah pantang menyerah, sekali tampil harus berhasil.

Ketiga, satuan Brimob diharapkan tak hanya tangguh dalam bertugas, tetapi juga diharapkan sebagai pribadi yang taat hukum. Di samping itu, Brimob diharapkan dapat menjadi pelindung dan pengayom masyarakat dengan mengedepankan rasa humanistis di dalam setiap operasinya.

"Keempat, dalam menangani aksi-aksi kekerasan, gangguan kamtibmas, dapat melakukan dengan cepat, tepat, dan tuntas. Jangan rakyat menilai kepolisian tidak tepat dan tidak tuntas, dan bahkan negara dianggap melakukan pembiaran," ujarnya.

Kelima, Kepala Negara secara khusus meminta kepada satgas Forced Police Unit (FPU) yang akan bertugas dalam misi perdamaian di Darfur, Sudan, untuk dapat bekerja secara baik. Mereka diharapkan untuk dapat memberikan profesionalismenya saat bertugas.

"Polri khususnya Brimob dan pasukan yang tergabung dalam misi kemanusiaan di Darfur, saya ucapkan selamat bertugas, tunjukkan profesional dan pelihara nama baik negara, demikian pesan dan harapan yang saya sampaikan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Anak Para Advokat di Sidang Pilpres MK | Jokowi Pesimistis Pemerintah Menang Banding di WTO

[POPULER NASIONAL] Anak Para Advokat di Sidang Pilpres MK | Jokowi Pesimistis Pemerintah Menang Banding di WTO

Nasional
Tanggal 1 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Tegaskan Belum Ada Upaya Revisi UU MD3 demi Kursi Ketua DPR

Golkar Tegaskan Belum Ada Upaya Revisi UU MD3 demi Kursi Ketua DPR

Nasional
Tak Ada Anwar Usman, MK Diyakini Buat Putusan Progresif dalam Sengketa Pilpres

Tak Ada Anwar Usman, MK Diyakini Buat Putusan Progresif dalam Sengketa Pilpres

Nasional
Gibran Dampingi Prabowo ke Bukber Golkar, Absen Saat Acara PAN dan Demokrat

Gibran Dampingi Prabowo ke Bukber Golkar, Absen Saat Acara PAN dan Demokrat

Nasional
Prabowo: Kita Timnya Jokowi, Kita Harus Perangi Korupsi

Prabowo: Kita Timnya Jokowi, Kita Harus Perangi Korupsi

Nasional
Freeport Indonesia Berbagi Bersama 1.000 Anak Yatim dan Dhuafa

Freeport Indonesia Berbagi Bersama 1.000 Anak Yatim dan Dhuafa

Nasional
Komisi V DPR Apresiasi Kesiapan Infrastruktur Jalan Nasional Capai 98 Persen Jelang Arus Mudik-Balik

Komisi V DPR Apresiasi Kesiapan Infrastruktur Jalan Nasional Capai 98 Persen Jelang Arus Mudik-Balik

Nasional
Pakar: Jadi Subyek yang Dituduh, Mestinya Presiden Dihadirkan pada Sidang Sengketa Pilpres

Pakar: Jadi Subyek yang Dituduh, Mestinya Presiden Dihadirkan pada Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Nasional
Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Nasional
Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Nasional
Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Nasional
Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Nasional
Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com