"Soal perusuh di MK harus dihukum dan diusut tuntas. Wajib dihukum pelakunya itu. Hukumannya harus disesuaikan dengan hukum yang ada. Polisi harus tegas dan mengusut tuntas para perusuh di MK itu," kata Mahfud MD, ditemui seusai mengisi ceramah dan dialog interaktif di Universitas Brawijaya (UB) Malang, Jumat (15/11/2013).
Massa yang membuat kericuhan di MK itu, diduga berasal dari kubu pasangan Herman Adrian Koedoeboen dan Daud Sangadji. Para pendukung dua pasangan tersebut mengamuk dan mengubrak-abrik ruang sidang pleno MK. Menurut Mahfud, saat dirinya menjabat Ketua MH, tak jarang juga demo terjadi.
"Tapi tidak sampai masuk ke ruang sidang. Sekarang kondisinya sudah parah karena malah hakimnya yang diusir," kata Mahfud.
Mahfud menyayangkan hal itu terjadi. Padahal, lanjutnya, saat ini semua pihak seharusnya turut serta menyelamatkan MK.
"Sekarang saatnya kita harus selamatkan MK. Harus membangun persepsi bahwa hakim tidak semua terlibat kasus korupsi," katanya.
Seperti diberitakan, sidang putusan pemilihan kepala daerah (pilkada) ulang Provinsi Maluku di MK berlangsung ricuh, Kamis (14/11/2013). Massa yang diduga berasal dari kubu pasangan Herman Adrian Koedoeboen dan Daud Sangadji mengamuk dan mengubrak-abrik ruang sidang pleno MK.
Saat pembacaan sidang putusan, massa pendukung pasangan bernomor urut empat tersebut, yang berada di luar sidang pleno di lantai dua, berteriak-teriak. Saat itu, majelis hakim sudah menolak permohonan pemohon. Massa kemudian melemparkan kursi-kursi pengunjung dan merusak properti MK.
Sesaat kemudian, massa masuk ke ruang sidang pleno dan mengacaukan sidang. Karena situasi kacau, majelis hakim menunda sidang dan memilih meninggalkan ruangan sidang. Aparat kepolisian yang tidak menduga kejadian tersebut baru masuk ke ruang sidang ketika ruangan sudah berantakan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.