Pasalnya, lanjut Sutarman, menjelang pelaksanaan pemilu rawan timbul konflik sosial di masyarakat. Hal itu tidak terlepas dari banyaknya upaya provokasi yang dilakukan oleh kelompok-kelompok tertentu.
"Setiap personel harus punya integritas dan pengendalian diri yang kuat sehingga tak dapat mengendurkan profesionalitas. Hal itu terutama menjelang pelaksanaan Pemiku 2014, profesionalisme diperlukan agar tercipta sinergi yang kuat guna mewujudkan pemilu yang jujur, aman dan demokratis," kata Sutarman.
Polri, kata Sutarman, tengah memetakan wilayah yang rawan akan konflik sosial. Polri belajar dari pengalaman penanganan konflik sebelumnya yang kerap terjadi di masyarakat. Oleh karena itu, upaya pencegahan konflik dapat sampai ke akar permasalahan.
Sutarman menambahkan, jika konflik telah terpetakan, maka para Bintara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Babinkamtibmas) memiliki tugas penting untuk mengantisipasi timbulnya konflik. Karena merekalah yang sehari-hari bersentuhan dengan masyarakat secara langsung.
"Permasalahan itu seperti persoalan sengketa pemilukada, pertambangan, perkebunan, sengketa lahan dan persoalan lain.
Dari pantauan Kompas.com, ribuan pasukan Brimob tampak berbaris di lapangan upacara Mako Brimob. Selain itu, nampak pula pasukan Satgas Force Police Unit (FPU) Indonesia VI yang berafiliasi dengan United Nations Hybrid Operation in Darfur (UNAMID).
Pasukan FPU tersebut nantinya akan berangkat ke Darfur, Sudan dalam misi perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 26 November 2013 mendatang. Selain itu, nampak pula sejumlah kendaraan operasional yang biasa digunakan pasukan Brimob sehari-hari, diantaranya kendaraan taktis, water canon, truck pengangkut pasukan dan ratusan motor trail.
Dalam perayaan HUT ini juga ditampilkan atraksi tetrikal perjalanan dan perkembangan Brimob dari masa jaman Majapahit hingga saat ini. Selain itu juga ditampilkan atraksi penanggulangan teror dan terjun payung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.