Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akbar: Citra Partai Islam Sulit Dimengerti Masyarakat

Kompas.com - 08/11/2013, 21:28 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Citra partai politik yang berbasis agama Islam sulit dimengerti oleh masyarakat. Hal itu dikatakan oleh Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung dalam diskusi politik di Kantor Perhimpunan Pergerakan Indonesia di Jakarta, Jumat (8/11/2013).

Dalam diskusi tersebut, Akbar mengatakan, partai politik harus membangun citra partai yang memperjuangkan gagasan yang kemudian ditanamkan di benak masyarakat. Ia memberi contoh Golkar memiliki citra sebagai partai kekaryaan, PDI Perjuangan sebagai partai nasionalistis, dan Partai Demokrat sebagai partai demokrasi religius.

"Agak sulit untuk parpol yang berbasis Islam, agak sulit menjelaskannya," kata politisi senior tersebut.

Menurut Akbar, akan lebih baik jika partai politik yang berbasis Islam melebur menjadi satu agar masyarakat mudah memahami citra dan gagasan yang diusungnya. Akbar yakin, jika partai-partai Islam menjadi satu, maka citranya akan lebih spesifik dan kekuatannya bertambah.

"Cita-cita politiknya itu, saya rasa perlu dibuat satu partai saja. Semua bilang rahmatan lil alamin, tapi spesifikasinya apa?" kata mantan Ketua DPR itu.

Dalam kesempatan itu, Akbar juga mencibir keberadaan para politisi instan di panggung politik Indonesia. Menurutnya, keberadaan para politisi ini sangat mengganggu citra partai politik karena tujuannya hanya untuk mencari keuntungan pribadi.

Oleh karena itu, kata Akbar, semua partai politik harus kembali melakukan penataan, terutama yang menyangkut pada penguatan institusi partai politiknya.

Ia memberikan empat catatan yang harus diperhatikan pada semua partai politik, yakni mengenai nilai yang akan diperjuangkan oleh sebuah partai politik, penguatan sistem dalam partai politik, pembangunan citra partai yang memperjuangkan gagasan, dan terakhir faktor kepemimpinan dalam sebuah partai politik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Nasional
Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

Nasional
Kubu Prabowo Sebut 'Amicus Curiae' Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

Kubu Prabowo Sebut "Amicus Curiae" Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

Nasional
BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Nasional
Aktivis Barikade 98 Ajukan 'Amicus Curiae', Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Aktivis Barikade 98 Ajukan "Amicus Curiae", Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Nasional
Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Nasional
KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Nasional
Apa Gunanya 'Perang Amicus Curiae' di MK?

Apa Gunanya "Perang Amicus Curiae" di MK?

Nasional
Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Nasional
Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com