Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Figur Lebih Menarik Dibandingkan Parpol

Kompas.com - 06/11/2013, 12:07 WIB
Stefanus Osa Triyatna,
Irma Tambunan

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com — Rencana Partai Kebangkitan Bangsa mengusung mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla sebagai calon presiden 2014 merupakan uji pasar. Rencana itu diharapkan mendongkrak elektabilitas PKB sambil menanti respons partai lain yang mau mengusung JK.

Pengamat politik, Arya Budi, dari Pol-Tracking Institute, mengungkapkan hal itu di Jakarta, Selasa (5/11). ”PKB merasa tidak cukup memiliki Rhoma Irama dan Mahfud MD untuk menarik atensi pemilih,” ujar Arya.

Menurut dia, PKB memerlukan figur yang lebih besar dan melihat JK seksi untuk mendongkrak elektabilitas. Perilaku pemilih di Indonesia menunjukkan, figur lebih kuat membawa pemilih dibandingkan dengan partai. Dalam konteks ini pula, Partai Demokrat membuat konvensi.

Sementara itu, Partai Persatuan Pembangunan mulai menggulirkan pencapresan Menteri Agama Suryadharma Ali yang kini menjabat Ketua Umum DPP PPP. Setelah penyelenggaraan ibadah haji, Suryadharma menjanjikan akan memberikan kepastian. Namun, pihak PPP menurut rencana baru akan memberikan kepastian pencapresan pada Januari 2014.

”Tunggu saja bulan Januari berurutan dengan peringatan hari kelahiran PPP. Saat itu akan diadakan rapat pimpinan nasional untuk mendengarkan masukan dari Dewan Pimpinan Wilayah PPP seluruh Indonesia. Sejauh ini, mayoritas dari 33 DPW meminta PPP memelopori pengajuan tokoh politik dari basis pemilih Muslim menjadi capres,” ujar Sekretaris Jenderal DPP PPP Romahurmuziy.

Menurut dia, dari inventarisasi nama-nama tokoh politik, Suryadharma dinilai paling mungkin sebagai figur tengah mengingat tidak ada organisasi masyarakat Islam yang dominan di PPP. Partai politik berbasis Islam lainnya memiliki kecenderungan berada dalam dominasi ormas Islam. Misalnya, PKB dominan Nahdlatul Ulama (NU), Partai Amanat Nasional dominan sebagai Muhammadiyah, Partai Bulan Bintang dominan Dewan Dakwah.

Perbedaan pendapat

Di Jambi, Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung minta seluruh organisasi bentukan dan pendukung Golkar bersatu demi target suara 30 persen dalam Pemilu Legislatif 2014. Permintaan itu didasari kesadaran peredaan pendapat di Golkar. Kemenangan itu juga akan jadi modal untuk mencalonkan presiden dan wapres.

Di tempat yang sama, Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie mengatakan sudah ada calon yang akan menjadi wakilnya. Namun, dia enggan menyebut. (OSA/ITA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Nasional
Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

Nasional
Kubu Prabowo Sebut 'Amicus Curiae' Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

Kubu Prabowo Sebut "Amicus Curiae" Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

Nasional
BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Nasional
Aktivis Barikade 98 Ajukan 'Amicus Curiae', Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Aktivis Barikade 98 Ajukan "Amicus Curiae", Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Nasional
Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Nasional
KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Nasional
Apa Gunanya 'Perang Amicus Curiae' di MK?

Apa Gunanya "Perang Amicus Curiae" di MK?

Nasional
Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Nasional
Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com