"Dia (pelaku) telah menyerahkan diri ke polisi setelah mencium kaki kedua orangtuanya mohon ampun, ia menyerahkan diri Sabtu malam itu juga, sekitar pukul 22.00 WIB," kata tetangga korban, Ngatimin, Minggu (3/11/2013).
Ngatimin menambahkan, setelah membunuh adik kandungnya terkait urusan game online, pelaku melarikan diri dan mendirikan shalat di salah satu masjid serta merenung. Pada malam itu juga, pelaku mendatangi rumah kedua orangtuanya bersujud dan mencium kaki ibu mohon maaf lalu menyerahkan diri ke polisi setempat.
Hanpriadi, yang pernah berkuliah di perguruan tinggi swasta di Jakarta, sempat bekerja di salah satu bank swasta. Namun, ia mengundurkan diri dan kembali ke Bengkulu. Di Bengkulu Hanpriadi mengelola warung internet. Di warnet inilah korban sering bermain game online.
Pelaku merasa kesal dengan perbuatan adiknya yang lupa menutup program seusai bermain game online. Hal ini dikatakan mengganggu konsumen. Namun, ketika diperingatkan, adiknya melawan. Merasa kesal, pelaku menusukkan pisau tepat di ulu hati korban hingga tewas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.