Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Terlibat TPPU, Bareskrim Polri Tangkap Pejabat Bea Cukai

Kompas.com - 29/10/2013, 21:09 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri menangkap Kasubdit Penindakan dan Penyidikan Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tipe A Tanjung Priok, Heru Sulastiyono. Heru ditangkap lantaran diduga menerima suap dari Komisaris PT Tanjung Jati Utama, Yusran Arif.

Direktur Tippideksus Bareskrim Polri, Brigjen Pol Arief Sulistyanto mengatakan, penangkapan terhadap Heru dilakukan pada Selasa (29/10/2013) sekitar pukul 01.00 WIB di kediamannya yang terletak di Perum Sutera Renata Alba Utama Nomor 3 Alam Sutera, Serpong, Tangerang, Banten.

"Sedangkan, Yusran ditangkap di rumahnya di Jalan H. Aselih RT 11/ RW 01 No. 49, Ciganjur, Kelurahan Cipedak, Jagakarsa sekitar pukul 08.00 WIB," kata Arief kepada wartawan di Gedung Bareskrim Polri.

Dalam kasus ini, Arief menjelaskan, Yusran merupakan seorang pemilik perusahaan yang bergerak di bidang ekspor dan impor barang. Adapun barang yang diekspor dan diimpor Yusran berupa mainan, aksesoris, suku cadang mesin, hingga bijih plastik.

Dalam menjalankan bisnisnya, Yusran mendirikan sebelas perusahaan lain yang diatasnamakan sejumlah pihak seperti supirnya, office boy kantor hingga tukang kebunnya. Kesebelas perusahaan itu juga bergerak di bidang yang sama.

Arief menambahkan, untuk menghindari audit yang dilakukan Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan terhadap perusahaannya, Yusran diduga menyuap Heru dengan menggunakan polis asuransi senilai Rp 5 miliar dan sejumlah kendaraan. Nantinya Heru akan memberitahukan kepada Yusran kapan Ditjen Pajak akan melaksanakan audit, sehingga Yusran dapat menutup perusahaannya.

Penutupan itu membebaskan Yusran dari kewajiban untuk membayar pajak. "Jadi Yusran itu dalam setahun membuka sejumlah perusahaan. Lalu saat akan diaudit, perusahaan itu ditutup, lalu dia buka lagi perusahaan yang lain, begitu seterusnya," katanya.

Arief menambahkan, penyelidikan atas kasus ini telah dilakukan sejak satu tahun terakhir. Namun, Bareskrim Polri baru dapat meningkatkan kasus ini ke tahap penyidikan Senin (28/10/2013) kemarin setelah alat bukti yang cukup.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com