Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wakil Ketua Ombudsman Bantah Tampar Staf Garuda

Kompas.com - 29/10/2013, 13:35 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Ombudsman Azlaini Agus membantah melakukan penamparan terhadap staf penerbangan Garuda Indonesia. Menurut Azlaini, saat kejadian, ia hanya berurusan dengan petugas Gapura Angkasa di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru. Dia mengaku hanya memarahi beberapa petugas Gapura Angkasa karena kecewa dengan pelayanan ketika ingin menaiki pesawat Garuda menuju Medan. Hal itu dijelaskan Azlaini melalui pesan tertulis kepada Budi Santoso, anggota Ombudsman Bidang Penyelesaian Laporan/Pengaduan.

"Laporan yang mengatakan bahwa saya melakukan kekerasan atau menampar atau sejenis itu sama sekali tidak benar. Saya hanya memarahi semua petugas di bandara yang berseragam kuning coklat dengan slayer kuning garis-garis yang mengurus proses boarding di bandara," tulis Azlaini, Selasa (29/10/2013).

Azlaini mengetahui dari beberapa media bahwa dirinya dilaporkan ke Polsek Bukit Raya oleh seorang perempuan dari staf penerbangan Garuda. Azlaini merupakan penumpang pesawat Garuda GA 277 Pekanbaru-Medan dengan keberangkatan pukul 07.45, Senin (28/10/2013). Peristiwa itu terjadi ketika ia dan penumpang pesawat lainnya diminta segera naik ke pesawat. Namun, saat itu ternyata penumpang diminta menunggu di luar Gate I karena bus belum tiba.

"Kalau busnya belum stand by, mengapa penumpang disuruh boarding dan berjejal berdiri? Petugas tidak menjawab hanya cengar-cengir saja," kata Azlaini.

Setelah naik, bus sempat berhenti selama sekitar 15 menit. Saat itu pintu tertutup. Azlaini pun meminta sopir bus untuk membuka pintunya. Namun, bus tak juga jalan menuju pesawat. Sekitar 20 menit, penumpang menunggu. Azlaini kemudian menanyakan alasan bus berhenti selama itu.

"Ketika ditanya kepada petugas yang ada di situ, tak ada informasi yang jelas. Saya meminta kepada petugas agar manajernya datang ke gate manual untuk menjelaskan mengapa sampai 20 menit telantar di situ," katanya.

Namun, tak ada yang bisa menjawabnya. Menurut Azlaini, ia sudah habis kesabaran sehingga saat itu langsung marah dan membentak salah seorang petugas perempuan yang ada di tempat tersebut.

"Karena mereka tidak bisa menjawab, saya langsung marah dan membentak salah seorang petugas yang kebetulan perempuan," ujarnya.

Sementara itu, Budi, anggota Ombudsman, mengatakan, pihaknya akan kembali meminta klarifikasi secara lengkap kepada Azlaini ketika tiba di Jakarta. Ombudsman berencana menggelar rapat terkait kejadian itu.

"Sudah mengusulkan supaya nanti kalau memungkinkan untuk diadakan rapat pimpinan membahas ini," kata Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Halalbihalal Merawat Negeri

Halalbihalal Merawat Negeri

Nasional
Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Nasional
Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Nasional
Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com