Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Ini Mengaku Bisa Loloskan Caleg hingga Capres

Kompas.com - 23/10/2013, 08:17 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Menjelang Pemilu 2014, ada sisi-sisi lain yang menjadi fenomena di luar dinamika politik yang terjadi. Apa itu? Salah satunya adalah jasa yang menjanjikan seorang calon anggota legislatif dan calon presiden bisa lolos ke Senayan atau tampil menjadi pemimpin negeri. Satu di antaranya, DR H Desembriar Rosyady SAg, SE, SH, MM, MBA. Pria dengan sederet gelar ini tak mau dikatakan paranormal. Ia lebih senang masyarakat menyebutnya sebagai guru spiritual politik.

Rosyady mengaku bisa meloloskan para calon anggota legislatif (caleg), calon wali kota, calon gubernur, hingga calon presiden. Apa yang dilakukannya kepada para calon pejabat publik itu?

Ditemui di salah satu kantornya di kawasan Bambu Apus, Jakarta Timur, beberapa waktu lalu, tak ada kesan angker yang biasa dijumpai di tempat-tempat praktik paranormal. Tempat Rosyady ini jadi satu dengan sebuah organisasi massa, Koperasi Syiarkah Muawwanah milik Koperasi Indonesia, dan tempat pendidikan dan pelatihan perhotelan dan kapal pesiar, Persada College. Selain di Bambu Apus, Rosyady juga membuka praktik di kawasan Jatiasih, Bekasi dan Lubang Buaya, Jakarta Timur.

Setelah memperkenalkan dirinya, Rosyady pun langsung menggelar puluhan brosur promosi praktiknya yang memberikan jaminan kepada para calon pejabat publik.

“Ini awalnya saya tulis 99 persen, tapi banyak orang yang ragu karena kenapa enggak 100 persen? Padahal, sebenarnya kalau sama saya sudah pasti lolos. Jadi saya ganti, ini brosur terbaru jadi 100 persen,” kata Rosyady.

KOMPAS.com/SABRINA ASRIL Brosur yang disebarkan oleh Rosyady untuk memikat para caleg, capres, dan pejabat publik yang ingin menggunakan jasanya agar bisa lolos sesuai harapan.
Menurutnya, usaha jasa ini baru dimulainya pada tahun 2013 ini setelah banyak orang yang datang meminta bantuannya. Sebelum menjadi guru spiritual politik, Rosyady menjalani pekerjaan sebagai guru mengaji dan penceramah. Namun, pria ini beralih profesi karena banyak kliennya yang meminta pertolongan lantaran khawatir dijegal oleh orang lain yang menggunakan ilmu hitam. Dia memastikan cara yang dilakukannya berbeda dengan paranormal lainnya.

“Enggak pakai ilmu hitam. Kita berdoa, minta sama Allah,” katanya.

Tarif fantastis

Jika ada yang ingin menggunakan jasanya, kata Rosyady, orang itu harus terlebih dulu membayar tarif yang sudah ditetapkan. Untuk caleg DPRD tingkat II, tarif yang dipatok Rosyady yakni Rp 100 juta, untuk tarif caleg DPRD tingkat I Rp 200 juta, caleg DPR RI Rp 300 juta, lurah Rp 50 juta, wali kota Rp 2 miliar, gubernur Rp 3 miliar, dan presiden Rp 1 triliun. Angka yang cukup fantastis!

“Ya wajar dong tarifnya segitu, coba orang kalau kampanye biasa misalnya DPR palingan itu kan ada Rp 1 miliar. Kalau ke saya kan murah Rp 300 juta saja. Lagian kok pakai hitung-hitung, nanti juga dia dapat gaji gede ratusan juta,” ucapnya.

Pembayaran, lanjut Rosyady, dilakukan di muka. Namun, untuk membuat kliennya percaya, uang itu disimpan di bank terlebih dulu dan dibuatkan bank garansi. Uang baru bisa cair jika ternyata si calon sukses lolos dan dilantik.

“Sama saya pasti jadi. Kalau enggak jadi, uang kembali,” ujar Rosyady.

Setelah masalah uang beres, Rosyady mengatakan, calon itu harus terlebih dulu mengikuti ritual selama tujuh hari. Ritual itu, sebutnya, merupakan amalan yang harus dilakukan sang calon, salah satunya yakni berupa doa-doa. Untuk melakukan ritual ini, klien Rosyady juga harus membayar Rp 5 juta yang tidak bisa dikembalikan apabila gagal lolos.

“Ini sebagai alat saja, semacam ujian. Dia beneran bisa jadi anggota DPR atau enggak? Selama satu minggu itu saya bisa lihat ini orang bakalan jadi apa enggak,” ujarnya.

Bagaiamana cara mengetahui si calon akan jadi anggota Dewan?

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo: Saya Akan Berjuang untuk Seluruh Rakyat, Termasuk yang Tidak Memilih Saya

Prabowo: Saya Akan Berjuang untuk Seluruh Rakyat, Termasuk yang Tidak Memilih Saya

Nasional
PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Nasional
Singgung Debat Capres yang Panas, Prabowo: Kita Tetap Satu Keluarga Besar

Singgung Debat Capres yang Panas, Prabowo: Kita Tetap Satu Keluarga Besar

Nasional
Sapa Anies-Muhaimin, Prabowo: Saya Pernah di Posisi Anda, Senyuman Anda Berat Sekali

Sapa Anies-Muhaimin, Prabowo: Saya Pernah di Posisi Anda, Senyuman Anda Berat Sekali

Nasional
KPK Sebut Hakim Itong Mulai Cicil Bayar Uang Denda dan Pengganti

KPK Sebut Hakim Itong Mulai Cicil Bayar Uang Denda dan Pengganti

Nasional
Tak Seperti PKB-PKS, Nasdem Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Tak Seperti PKB-PKS, Nasdem Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Nasional
Resmi Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Sapa Anies-Cak Imin: Yang Saya Cintai...

Resmi Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Sapa Anies-Cak Imin: Yang Saya Cintai...

Nasional
Prabowo-Gibran Ditetapkan Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Tepuk Tangan Bergema Berulang Kali

Prabowo-Gibran Ditetapkan Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Tepuk Tangan Bergema Berulang Kali

Nasional
Singgung Persoalan Kesehatan, Jokowi: Kematian akibat Stroke Capai 330.000

Singgung Persoalan Kesehatan, Jokowi: Kematian akibat Stroke Capai 330.000

Nasional
Terima Kunjungan Menlu Singapura, Prabowo Bahas Kerja Sama Pertahanan dan Maritim

Terima Kunjungan Menlu Singapura, Prabowo Bahas Kerja Sama Pertahanan dan Maritim

Nasional
KPU Resmi Tetapkan Prabowo-Gibran Presiden dan Wapres Terpilih 2024-2029

KPU Resmi Tetapkan Prabowo-Gibran Presiden dan Wapres Terpilih 2024-2029

Nasional
PKS Datangi Markas Nasdem dan PKB Usai Penetapan KPU, Salam Perpisahan?

PKS Datangi Markas Nasdem dan PKB Usai Penetapan KPU, Salam Perpisahan?

Nasional
Jokowi Tegaskan Tak Bentuk Tim Transisi untuk Prabowo-Gibran

Jokowi Tegaskan Tak Bentuk Tim Transisi untuk Prabowo-Gibran

Nasional
AHY: Mari “Move On” dan “Move Forward”, Pilkada di Depan Mata

AHY: Mari “Move On” dan “Move Forward”, Pilkada di Depan Mata

Nasional
Cak Imin: Sebetulnya PKB Masih Ingin Hak Angket DPR

Cak Imin: Sebetulnya PKB Masih Ingin Hak Angket DPR

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com