Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daftar Pemilih Masih Bermasalah, Parpol Minta Ada "Ruang Perbaikan" DPT

Kompas.com - 22/10/2013, 06:17 WIB
Deytri Robekka Aritonang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sebagian besar partai politik peserta Pemilu 2014 masih menemukan data pemilih bermasalah di lapangan. Parpol meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) tetap membuka ruang perbaikan daftar pemilih tetap (DPT) yang akan siap ditetapkan pada Rabu (23/10/2013).

"Kami (parpol) ingin tetap dibuka ruang perbaikan agar menghasilkan DPT yang lebih baik," ujar Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Fernita Darwis di sela rapat tertutup soal persiapan penetapan DPT antara KPU dan partai politik, Senin (21/10/2013) tengah malam. Dia mengatakan, perbaikan itu untuk menampung pemilih yang belum juga tercantum dalam DPT.

Fernita berharap KPU juga menggelar konsultasi dengan parpol jauh hari sebelum DPT tambahan ditetapkan. Dia mengatakan rapat konsultasi itu harus digelar terbuka. "Kalau tertutup, kesannya DPT bukan informasi publik," ujar dia.

Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Trimedya Panjaitan mengatakan, hampir semua parpol peserta rapat menyampaikan temuan bahwa DPT bermasalah di daerah. Rapat ini dihadiri pula oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) itu.

"Yang paling penting, seandainya DPT ditetapkan 23 Oktober (2013), kalau kami masih menemukan temuan-temuan (masalah DPT) lain, (maka) harus diberi ruang untuk memperbaiki DPT," kata Trimedya. Berdasarkan laporan dari struktur partainya di tingkat cabang dan ranting, dia mengatakan masih terus ditemukan "pemilih siluman" dalam DPT.

"Ada yang sudah meninggal, tapi masih terdaftar, anak-anak juga masih terdaftar. Masalah seperti ini masih banyak," kata Trimedya memberikan contoh. Dia mengatakan, semestinya rapat konsultasi terkait daftar pemilih dilakukan menjelang tahapan penetapan daftar pemilih sementara (DPS).

Rapat konsultasi yang digelar dua hari menjelang penepatan DPT, menurut Trimedya, terlalu mepet. Karena itu, ruang perbaikan diharapkan dibuka KPU, terutama setelah semua temuan masalah disampaikan dengan waktu penetapan sudah mepet ini.

Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Suhardi juga meminta ruang perbaikan bagi DPT tetap dibuka hingga data benar-benar bersih. "Logikanya harus ada ruang perbaikan. Jangan ditutup kemungkinan perbaikan. Jadi, harus ada ruang perbaikan," tegas dia. 

Sesuai Peraturan KPU Nomor 19 Tahun 2013 tentang Jadwal dan Tahapan Pemilu Legislatif 2014, KPU menetapkan penetapan DPT pada Rabu (23/10/2013). Hingga Senin (21/10/2013), Ketua KPU Husni Kamil Manik menyatakan lembaganya masih optimistis penetapan dilakukan tepat waktu. "Melihat data yang terkumpul, kami optimistis," kata Husni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com