Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komisi III DPR Mufakat Sepakat Sutarman Jadi Kapolri

Kompas.com - 17/10/2013, 23:29 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat akhirnya menyetujui bahwa Komisaris Jenderal Sutarman menjadi Kapolri. Persetujuan ini didapat setelah komisi bidang hukum tersebut melakukan uji kepatutan dan kelayakan terhadap Sutarman selama 11 jam.

Penetapan Sutarman sebagai Kapolri disepakati secara musyawarah mufakat oleh sembilan fraksi di DPR di komisi tersebut. Selama uji kelayakan dan kepatutan, Sutarman dicecar dengan 42 pertanyaan. Proses pengambilan keputusan dimulai pada pukul 21.30 WIB.

Pimpinan kelompok fraksi melakukan lobi terlebih dahulu. Berdasarkan hasil lobi itu, penetapan pencalonan Sutarman oleh Komisi III DPR dapat langsung disepakati dengan musyawarah mufakat tanpa pemungutan suara. 

"Apakah Komisaris Jenderal Sutarman untuk menjadi Kapolri disetujui?" tanya Ketua Komisi III Pieter C Zulkifli. "Setuju!" ujar semua anggota Komisi III DPR. Pieter pun langsung mengetok palu untuk mengesahkan keputusan itu.

Seusai terpilih, Sutarman berterima kasih kepada DPR, Kapolri Jenderal Timur Pradopo, keluarga, dan seluruh masyarakat Indonesia yang telah mendukungnya hingga kini.

Anggota Komisi III dari Fraksi PDI Perjuangan, Trimedya Panjaitan, mengingatkan Sutarman bahwa Polri harus menjaga independensi pada Pemilu 2014. "Saudara Kapolri terpilih harus menjamin Polri independen dan netral dan bekerja sama demi keadilan substantif. Polri harus menghindari diri untuk tidak menjadi alat penguasa dalam pilkada, pileg, dan pilres," tekan Trimedya.

Hasil keputusan di Komisi III ini akan dibacakan dalam rapat paripurna DPR terdekat untuk disahkan dalam forum rapat yang lebih luas. Bila rapat paripurna juga memberikan persetujuan, maka hasilnya akan diserahkan ke Presiden untuk kemudian pelantikan dilakukan terhadap pejabat baru Kapolri.

Karier Sutarman

Sutarman meniti karier di kepolisian dari bawah. Dia merupakan anak petani kelahiran Sukoharjo, Jawa Tengah.

Menjadi taruna Akademi Kepolisian pada 1981, Sutarman pertama bertugas di Polda Jabar sebagai Pa Staf Lantas Polres Bandung pada 1982. Ia juga sempat menjadi Kapolsek Dayeuh, Bandung, pada 1982 dan menjadi Kasat Lantas Polres Sumedang pada 1983.

Pada 1988-1995, Sutarman berdinas di Polda Metro Jaya. Kemudian pada 2000, dia menjadi Ajudan Presiden Abdurrahman Wahid.

Sesudahnya, Sutarman mengemban sejumlah jabatan penting di kepolisian, seperti Kapolda Metro Jaya, Kapolda Jawa Barat, dan Kapolda Kepulauan Riau. Terakhir, Sutarman menjabat sebagai Kabareskrim Polri.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Nasional
Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga 31 Mei 2024

Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga 31 Mei 2024

Nasional
Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

Nasional
Dewas Ungkap Klarifikasi Albertina Ho yang Dilaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Dewas Ungkap Klarifikasi Albertina Ho yang Dilaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Nasional
Nasdem-PKS Jajaki Kerja Sama Pilkada 2024, Termasuk Opsi Usung Anies

Nasdem-PKS Jajaki Kerja Sama Pilkada 2024, Termasuk Opsi Usung Anies

Nasional
KPK Duga Hakim Agung Gazalba Saleh Cuci Uang Rp 20 Miliar

KPK Duga Hakim Agung Gazalba Saleh Cuci Uang Rp 20 Miliar

Nasional
Gibran Bakal ke Istana Malam Ini, Bersama Prabowo?

Gibran Bakal ke Istana Malam Ini, Bersama Prabowo?

Nasional
Surya Paloh Sebut Nasdem dan PKS Siap Bergabung ke Pemerintahan Prabowo maupun Jadi Oposisi

Surya Paloh Sebut Nasdem dan PKS Siap Bergabung ke Pemerintahan Prabowo maupun Jadi Oposisi

Nasional
KPK Cek Langsung RSUD Sidoarjo Barat, Gus Muhdlor Sudah Jalani Rawat Jalan

KPK Cek Langsung RSUD Sidoarjo Barat, Gus Muhdlor Sudah Jalani Rawat Jalan

Nasional
Bertemu Presiden PKS, Surya Paloh Akui Diskusikan Langkah Politik di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Bertemu Presiden PKS, Surya Paloh Akui Diskusikan Langkah Politik di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Respons Jokowi dan Gibran Usai Disebut PDI-P Bukan Kader Lagi

Respons Jokowi dan Gibran Usai Disebut PDI-P Bukan Kader Lagi

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Doakan Timnas Indonesia U-23 Kalahkan Korsel

Wapres Ma'ruf Amin Doakan Timnas Indonesia U-23 Kalahkan Korsel

Nasional
Soal Ahmad Ali Bertemu Prabowo, Surya Paloh: Bisa Saja Masalah Pilkada

Soal Ahmad Ali Bertemu Prabowo, Surya Paloh: Bisa Saja Masalah Pilkada

Nasional
Prabowo Sangat Terkesan Anies-Muhaimin Hadiri Penetapan Hasil Pilpres 2024

Prabowo Sangat Terkesan Anies-Muhaimin Hadiri Penetapan Hasil Pilpres 2024

Nasional
Prabowo: Saya Enggak Tahu Ilmu Gus Imin Apa, Kita Bersaing Ketat…

Prabowo: Saya Enggak Tahu Ilmu Gus Imin Apa, Kita Bersaing Ketat…

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com