Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPR Cecar Sutarman soal Kasus-kasus Mangkrak di Bareskrim

Kompas.com - 17/10/2013, 19:28 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Calon tunggal Kapolri Komisaris Jenderal Sutarman dicecar tentang sejumlah perkara yang mangkrak di Badan Reserse Kriminal Polri dalam uji kepatutan dan kelayakan, di Komisi III DPR, Kamis (17/10/2013). Para anggota dewan menanyakan alasan kasus-kasus itu sampai tidak selesai. 

"Sebagai calon Kapolri ada dua utang yang harus dilunasi. Yang pertama soal penembakan misterius. Saya berharap dalam program 100 hari bisa terungkap," ujar anggota Komisi III dari Fraksi Partai Golkar Bambang Soesatyo.

Selain itu, Bambang menuturkan kasus lainnya yang mangkrak di Bareskrim adalah perkara korupsi Alkes di Kementerian Kesehatan dengan tersangka mantan Menteri Kesehatan Siti Fadillah Supari.

Kasus lainnya yakni kasus dugaan pemalsuan surat Mahkamah Konstitusi yang diduga melibatkan mantan komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Andi Nurpati.

"Saat dilantik jadi Kabareskrim, Anda sempat menjanjikan akan menuntaskan kasus ini. Pertanyaan kami, sampai di mana kasus ini? Apa ada kesengajaan untuk dipetieskan? Atau ada alasan lain?" tanya Bambang.

Politisi Partai Golkar lainnya, Nurdiman Munir mempertanyakan soal kelanjutkan kasus Aipda Labora Sitorus yang sudah ditetapkan sebagai tersangka kasus pembalakan liar dan penimbunan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Papua.

"Soal Labora, dia sudah mengaku sudah setor ke Kapolri dan Kapolda. Tapi sampai hari ini, rekeningnya masih berjalan, artinya setorannya masih jalan," kata Nurdiman.

Hingga kini, uji kepatutan dan kelayakan masih terus berlangsung di Komisi III DPR. Masih banyak anggota dewan yang bertanya kepada Sutarman.

Setelah ini, Sutarman akan menjawab seluruh pertanyaan. Pada malam harinya, Komisi III DPR akan melakukan pleno untuk pengambilan keputusan lolos atau tidaknya Sutarman menjadi Kapolri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Prabowo Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Prabowo Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Nasional
Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Nasional
Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Nasional
CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com