Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini, "Fit and Proper Test" Calon Tunggal Kapolri

Kompas.com - 17/10/2013, 07:48 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat akan melakukan uji kepatutan dan kelayakan terhadap calon tunggal Kapolri, Komisaris Jenderal Sutarman, Kamis (17/10/2013). Pemilihan terhadap Sutarman direncanakan akan langsung dilakukan pada malam harinya.

"Nanti calon Kapolri menyampaikan visi dan misi serta programnya ke Komisi III (DPR). Secara tertulis sudah dibagikan beberapa hari lalu, akan dipaparkan kembali nanti. Selain itu juga calon Kapolri diminta menyampaikan program dan komitmennya," papar Wakil Ketua Komisi III DPR Tjatur Sapto Edy saat dihubungi Kamis pagi.

Tjatur mengatakan pelaksanaan uji kepatutan dan kelayakan ini akan dilakukan pada pukul 10.00 WIB hingga sore hari. Sembilan fraksi di Komisi III DPR nantinya akan melakukan pendalaman melalui pertanyaan-pertanyaan kepada Sutarman.

"Kemungkinan setelah Maghrib, akan jeda dan lanjut lagi malam untuk disampaikan pandangan fraksi dan pengambilan keputusan apakah menerima atau menolak pencalonan Sutarman," kata Tjatur. Hingga kini, lanjutnya, Komisi III sudah memiliki sejumlah catatan khusus tentang sosok Sutarman.

Catatan ini, sebut Tjatur, didapat dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas). Catatan dari PPATK, kata dia, terkait dengan empat rekening Sutarman yang telah diblokir sejak 2008. Sutarman, disebutkan tak lagi memiliki rekening. "(Soal rekening ini), akan dipertanyakan Komisi III," kata Tjatur.

Sementara catatan dari Kompolnas, lanjut Tjatur, terkait dengan sikap Sutarman yang dinilai terlalu loyal dan juga soal sikap Sutarman dalam menjalin hubungan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Jika jawaban-jawaban Sutarman tidak memuaskan, ujar dia, mungkin saja pencalonan Sutarman ditolak Komisi III. "Ya mungkin aja (ditolak)," tegas dia.

Tjatur memberikan contoh sudah ada kejadian calon yang diajukan dalam uji kepatutan dan kelayakan ditolak oleh DPR. Salah satunya, sebut dia, dalam pencalonan Sudradjad untuk menjadi hakim agung di Mahkamah Agung. Padahal Sudradjad adalah kandidat yang mendapatkan penilaian tinggi dari Komisi Yudisial.

Karir Sutarman

Kepala Polri Jenderal Timur Pradopo akan diganti sebelum memasuki pensiun pada Januari 2014. Presiden menyatakan pergantian Kapolri perlu dipercepat agar pejabat baru bisa lebih baik dalam mempersiapkan pengamanan Pemilu 2014.

Presiden sudah menunjuk Sutarman sebagai calon tunggal Kapolri. Sutarman meniti karir di kepolisian dari bawah. Dia merupakan anak petani kelahiran Sukoharjo, Jawa Tengah.

Menjadi taruna Akademi Kepolisian pada 1981, Sutarman pertama kali bertugas di Polda Jabar sebagai Pa Staf Lantas Polres Bandung pada 1982. Ia juga sempat menjadi Kapolsek Dayeuh, Bandung pada 1982 dan menjadi Kasat Lantas Polres Sumedang pada 1983.

Pada 1988-1995, Sutarman berdinas di Polda Metro Jaya dan pada 2000 menjadi Ajudan Presiden Abdurrahman Wahid. Sesudahnya, Sutarman mengemban sejumlah jabatan penting di kepolisian, seperti Kapolda Metro Jaya, Kapolda Jawa Barat, dan Kapolda Kepulauan Riau. Terakhir, Sutarman menjabat sebagai Kabareskrim Polri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 28 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 28 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
'Checks and Balances' terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

"Checks and Balances" terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasional
PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

Nasional
Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Nasional
Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Nasional
Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Nasional
Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Nasional
Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com