Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

250.000 Orang Diprediksi Akan Shalat Idul Adha di Istiqlal

Kompas.com - 15/10/2013, 05:13 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Masjid Istiqlal telah merampungkan seluruh persiapan pelaksanaan shalat Idul Adha dan pemotongan hewan kurban, Selasa (15/10/2013). Diperkirakan, tidak kurang dari 250.000 Muslim akan shalat di masjid terbesar se-Asia Tenggara itu.

Ketua Badan Pelaksana Pengelola Masjid Istiqlal (BPPMI) Mubarok mengatakan, seluruh persiapan mulai dari tata letak jemaah shalat Idul Adha, hingga tempat penyerahan dan pemotongan hewan kurban telah selesai. Shalat direncanakan menggunakan seluruh lantai masjid tersebut.

"Untuk shalatnya, diperkirakan yang datang 200.000 sampai 250.000 orang, dan akan menempati ruang utama hingga lantai lima (masjid)," kata Mubarak, Senin (14/10/2013). Bahkan, imbuh dia, tak tertutup kemungkinan sebagian jemaah masih akan menempati pelataran masjid.

Mubarak mengatakan, BPPMI bekerja sama dengan TNI dan Polri untuk pengamanan lokasi shalat. Terlebih lagi, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan keluarganya direncanakan melaksanakan shalat Idul Adha di Masjid Istiqlal.

Khusus pengamanan Presiden, Mubarak mengatakan bahwa hal itu tidak berada dalam tanggung jawab langsung BPPMI. "Dipegang Pasukan Pengamanan Presiden," ujar dia.

Selain Presiden, rombongan Wakil Presiden Boediono dan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu II direncanakan juga akan shalat Idul Adha di Istiqlal. Demikian pula Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan para duta besar perwakilan negara sahabat.

Shalat Idul Adha di Masjid Istiqlal, sebut Mubarak, akan dimulai tepat pukul 07.00 WIB. Yang bertindak sebagai imam, ujar dia, adalah Hasanuddin Sinaga. Adapun khatib yang membacakan khotbah setelah shalat adalah Faried Wadjedy, pimpinan Darud Da'wah Wal Irsyad Abdurrahman Ambo Dalle Makassar, Sulawesi Selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Nasional
Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Nasional
Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Nasional
Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Nasional
Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Nasional
Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Nasional
Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com