"Saya mau menjelaskan update (perkembangan) konvensi. Mengapa saya ikut konvensi. Saya perlu menjelaskan kepada beliau latar belakangnya apa, maksudnya apa (ikut konvensi)," tutur Dino di kantor PP Muhammadiyah, Jakarta, Senin (14/10/2013).
Dino mengatakan, hubungan antara dirinya dan Muhammadiyah bukanlah sesuatu yang baru. Semasa kecil, kata Dino, dirinya pernah sekolah di Kiai Haji Ahmad Dahlan yang berada di bawah Yayasan Muhammadiyah.
"Belum pernah ada yang tahu kan, saya dulu pernah sekolah di Muhammadiyah waktu kelas 1 dan 2 SD," jelasnya.
Kendati demikian, Dino enggan menggunakan kedekatannya dengan Muhammadiyah untuk meraup dukungan dari warga Muhammadiyah yang disebut-sebut berjumlah 35 juta orang. Tidak mau membagi masyarakat dalam kotak-kotak, mantan juru bicara presiden SBY itu mengaku ingin masyarakat memilihnya berdasarkan visi yang dia usung.
"Saya memang sekolah di Muhammadiyah. Tapi, saya tidak akan memanfaatkan itu untuk maju. Saya ingin orang memilih saya karena visi yang saya bawa. Kalau orang-orang Muhammadiyah, NU, atau seluruh anak bangsa terpanggil dengan visi saya, tentu saya akan senang," katanya.
Kedatangan Dino ke Muhammadiyah merupakan silaturahim politik kedua kepada tokoh-tokoh penting di negeri ini. Sehari sebelumnya, Minggu (13/10/2013), Dino juga menemui Ketua Umum Pengurus Besar Nadhlatul Ulama Said Aqil Siradj di kantor PBNU. Dalam pertemuan saat itu, Dino mengaku bertukar pikiran banyak hal dengan orang nomor satu di NU tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.