Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Timwas Century Gelar Pleno untuk Jemput Paksa Budi Mulya

Kompas.com - 09/10/2013, 07:32 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Tim Pengawas Bank Century akan mengambil langkah tegas terhadap mantan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Budi Mulya. Rabu (9/10/2013), Timwas berencana menggelar rapat pleno untuk mematangkan rencana pemanggilan paksa terhadap Budi.

"Kami rekomendasikan minta bantuan (Polri) menghadirkan BM (Budi Mulya) secara paksa. Ini mengingat, yang bersangkutan telah mangkir dua kali dari panggilan dewan," ujar anggota Timwas Century dari Fraksi Partai Golkar, Bambang Soesatyo, melalui layanan pesan singkat, Rabu pagi.

Timwas Century mengundang Budi Mulya untuk hadir dalam rapat yang digelar pada dua pekan sebelumnya, tetapi ia mangkir tanpa alasan. Anggota Timwas Century dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Indra, berpendapat bahwa ketidakhadiran Budi ini semakin memperlihatkan ada informasi penting yang perlu digali terkait skandal Bank Century.

Indra bahkan menduga ada hal khusus yang melatarbelakangi ketidakhadiran Budi dalam dua rapat tersebut. Sebagai mantan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Budi diundang ke rapat Timwas Century untuk mendalami kebijakan Bank Indonesia dalam menggelontorkan dana talangan Rp 6,7 triliun pada Bank Century.

Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso mengatakan, pemanggilan Budi juga bertujuan mengonfrontasi temuan Komisi Pemberantasan Korupsi, Kepolisian, dan Lembaga Penjamin Simpanan yang sebelumnya sudah memenuhi undangan Timwas Century.

Kasus dana talanganBank Century masih menyisakan sejumlah tanya. Beberapa anggota Timwas Bank Century meyakini bahwa mantan Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani; dan mantan Gubernur Bank Indonesia, Boediono; adalah pihak yang harus bertanggung jawab atas keputusan pengucuran dana talangan Rp 6,7 triliun kepada Bank Century.

Ketua KPK Abraham Samad berjanji akan membawa kasus dana talangan Bank Century ke pengadilan pada tahun ini. Saat ini, menurut dia, proses penanganan kasus itu di KPK masih pada tahap pengelolaan alat bukti.

Abraham mengaku mencium kekecewaan publik, yang menilai bahwa KPK tebang pilih dalam penanganan skandal ini. Dia berjanji KPK akan mengusut tuntas kasus ini dan menyeret siapa pun yang terlibat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com