Mantan Ketua MK Mahfud MD juga menyampaikan kegundahannya setelah mendengar kabar penangkapan Akil yang tersebar luas di semua media. Dalam akun Twitter pribadinya @mohmahfudmd, Mahfud berharap kabar tersebut tidak benar. Meski demikian, ia sangat sadar penangkapan KPK pasti disertai dengan bukti yang kuat.
"Inginnya Sy tak pecaya Pak Akil Mochtar tertangkap KPK. Tapi ternyata itu nyata. "Tak percaya tapi nyata", demikian petikan lagu Bing." "Skrang sdh tinggal KPK yg scr institusional bs dipercaya. MK sdh jatuh terjerembab dan hancur," kicau Mahfud, Kamis (3/10/2013).
Lebih lanjut, Mahfud mengatakan, "Rakyat hrs bangkit menghancurkan koruptoir." "Sy tetap yakin lbh dari 90% bahwa kalau sdh tertangkap tangan oleh KPK sebaiknya mengakui sj krn KPK pasti punya bukti yg siap dibeber."
Selanjutnya, Mahfud juga menyampaikan usulannya bahwa sebaiknya MK dibubarkan. Akan tetapi, ia sadar hal itu tak mungkin terjadi karena inkonstitusional. "Sy pun ingin bilang, sekarang MK dibubarkan sj. Tp sy tak bisa berkata itu krn adanya MK itu perintah konstitusi. Sy tak bs tidur smalaman." "Semalaman sy tak bs tidur, bukan karena memikirkan Pak Akil atau MK tetapi karena memikirkan masa depan bangsa ini. Duh, Indonesia tercinta."
Mahfud juga sempat berinteraksi dengan beberapa follower-nya, misalnya @Migatama yang menanyakan kontribusi Mahfud sampai akhirnya Akil Mochtar terpilih. Mahfud membantah merekomendasi Akil sebagai Ketua MK.
"Salah. Yg milih Ket.MK itu para hakim sendiri stlh sy keluar dr MK--> @Migatama: dulu yang dukung & rekom AM jd ket. MK P. Mahfud jg kan? "
Lebih jauh, Mahfud juga memberi jaminan penuh bahwa dirinya tak terkait dengan kasus yang menjerat Akil ataupun kasus lain selama bertugas di MK. "Tak mungkinlah itu. Sy tantang 1000% utk kaitkan sy--> @helmikamaruddin: @kurawa apa MMD tdk deg2kan dikait2kan namanya oleh Akil Muhtar? "
KPK melakukan operasi tangkap tangan terhadap Akil bersama anggota DPR Chairun Nisa dan pengusaha Cornelis di kediaman Akil pada Rabu (2/10/2013) malam. Tak lama setelahnya, penyidik KPK menangkap Bupati Gunung Mas Hambit Bintih serta pihak swasta berinisial DH di sebuah hotel di kawasan Jakarta Pusat.
Bersamaan dengan penangkapan ini, KPK menyita sejumlah uang dollar Singapura dan dollar Amerika yang dalam rupiah senilai Rp 2,5 miliar-Rp 3 miliar. Diduga, Chairun Nisa dan Cornelis akan memberikan uang ini kepada Akil di kediamannya malam itu. Pemberian uang itu diduga terkait dengan kepengurusan perkara sengketa pemilihan kepala daerah di Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah, yang diikuti Hambit Bintih selaku calon bupati petahana.
Pemberian uang kepada Akil ini diduga merupakan yang pertama kalinya. Belum diketahui berapa total komitmen yang dijanjikan untuk Akil. KPK memantau pergerakan Akil sejak beberapa hari lalu. KPK sebelumnya menerima informasi dari masyarakat yang menyebutkan bahwa ada rencana pemberian uang untuk Akil pada Senin (30/9/2013). Namun, rupanya pemberian uang itu bergeser waktunya menjadi Rabu malam.
Kini, KPK masih memeriksa Akil dan empat orang lainnya yang tertangkap tangan. Menurut Johan, KPK juga memeriksa lima orang lain, yang di antaranya adalah petugas keamanan. Dalam waktu 1 x 24 jam, KPK akan menentukan status hukum dan empat orang lain yang tertangkap tangan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.