Menurut Priyo, rekam jejak Sutarman tersebut cukup bagus dan mumpuni. "Saya punya pendapat rekam jejak beliau selama ini cukup bagus," ujar Priyo seusai menghadiri deklarasi Hari Hak untuk Tahu Internasional di lapangan Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (28/9/2013).
Priyo mengatakan, Polri dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merupakan dua institusi yang proses pemilihan pemimpinnya melalui proses di lembaga legislatif. Penunjukan Kapolri harus membutuhkan persetujuan DPR, sementara para pemimpin KPK dipilih oleh DPR. "Jadi kami harap keduanya bisa rukun," katanya.
Priyo menambahkan bahwa Sutarman termasuk dalam jenderal-jenderal dalam institusi Polri yang populer sehingga penunjukan Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri tersebut sebagai calon tunggal Kapolri tidak mendapat resistensi dari anggota Dewan. "Saya meyakini bahwa nantinya proses di DPR akan berjalan dengan lancar," ucapnya.
Ketua DPP Partai Golkar tersebut menyatakan bahwa Komisi III DPR rencananya akan mengadakan uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) terhadap Sutarman secepatnya pekan depan. Hal itu dilakukan setelah merampungkan proses pemilihan Ketua Komisi III.
Sebelumnya, DPR telah menerima surat resmi dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada hari Jumat (27/9/2013). Dalam surat tersebut, Presiden mengusulkan calon tunggal Komisaris Jenderal Sutarman untuk menggantikan posisi Kapolri saat ini, Jenderal (Pol) Timur Pradopo, yang akan memasuki masa pensiun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.