Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amankan Data Pemilu, KPU Gandeng TNI

Kompas.com - 24/09/2013, 20:24 WIB
Deytri Robekka Aritonang

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) menyediakan sistem pengamanan terhadap data terkait pelaksanaan Pemilu 2014. Lemsaneg menjamin, data Komisi Pemilihan Umum (KPU) tersebut aman dan tidak akan bocor.

“Kami menjamin tidak akan ada kebocoran data dalam pemilu, termasuk pusat data. Ini pasti kami amankan karena yang paling rawan dalam pelaksanaan pemilu," ujar Kepala Lemsaneg Mayjen TNI Djoko Setiadi usai penandatanganan nota kesepahaman dengan KPU, Selasa (24/9/2013) di Gedung KPU, Jakarta.

Ia mengungkapkan, salah satu titik rawan dalam sistem informasi pemilu adalah distribusi surat suara dari tempat pemungutan suara (TPS) ke KPU. Rekapitulasi hasil perolehan suara calon anggota legislatif (caleg) maupun partai politik (parpol) dikhawatirkan kerap berubah saat didistribusikan hingga ke pusat. Karena itu, katanya, penyampaian hasil rekapitulasi perolehan suara akan dijaga ketat oleh pihaknya.

"Jumlah (suara) itu penting sekali. Jadi hasil perolehan suara di TPS harus sama dengan ketika itu sampai di Pusat. Itu yang kami jaga, kalau-kalau dalam perjalanan ada (data) yang diganggu," jelasnya.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Direktorat Pengamanan Sinyal Lemsaneg Pratama D. Persadha mengatakan, bukan hanya bantuan pengamanan sistem teknologi informasi, Lemsaneg juga akan membantu KPU dalam hal untuk menjaga dan mengamankan data informasi dan server. Dia menuturkan, pihaknya akan melakukan transfer pengetahuan kepada petugas KPU dalam menjaga keamanan sistem teknologi informasi.

"Kami lebih banyak akan melakukan transfer pengetahuan. Jadi kemampuan kami akan ditransfer ke teman-teman di KPU tentang bagaimana mengelola teknologi informasi di sini," katanya.

Dia mengakui, tidak ada sistem informasi yang sepenuhnya aman. Meski demikian, katanya, pihaknya berupaya menimalisir setiap kelemahan sistem yang rawan diganggu. Karena itu, ditegaskannya, KPU perlu menempatkan orang-orang berkredibilitas dan berintegritas tinggi untuk menjalankan sistem teknologi informasi.

"Tidak ada sistem informasi yang aman. Yang ada adalah bagaimana sistem ini diminimalisir kelemahannya. Sehingga tidak sembarang orang bisa memegang sistem ini. Kami berharap orang-orang (KPU) yang punya loyalitas tinggi dalam mengamankan Pemilu ini," ujarnya.

KPU dan Lemsaneg menandatangani nota kesepahaman dalam penjagaan keamanan informasi Pemilu, mulai dari data pemilih hingga perolehan hasil penghitungan suara, Selasa di Gedung KPU.

Kerja sama tersebut merupakan yang pertama kali dalam sejarah penyelenggaraan pemilu di Indonesia. Meski demikian, Pratama menyatakan, pihaknya telah memantau penyampaian perolehan suara hasil pemungutan suara pemilu pada Pemilu 2004 dan 2009.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Nasional
PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

Nasional
Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Nasional
Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com