Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kriteria "Tandem Politik" Idaman Mahfud MD

Kompas.com - 20/09/2013, 06:51 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD telah memantapkan niat maju sebagai calon presiden pada 2014. Komunikasi politik dia klaim telah dilakukan. Sosialisasi pun tak kalah gencar dia gelar dengan turun langsung ke beragam daerah.

Dalam banyak kesempatan, Mahfud selalu menyampaikan hasratnya maju sebagai capres dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Tak terkecuali saat bertandang ke redaksi Kompas.com, Kamis (19/9/2013).

Namun, sampai saat ini PKB belum memutuskan siapa tokoh yang akan diusung sebagai capres. Sebaliknya, Mahfud pun terus membuka diri menganalisa melihat semua peluang yang ada.

Sebagai bagian dari analisanya, Mahfud menyebutkan sejumlah kriteria yang dia harapkan dimiliki tandem politiknya kelak. "Entah saya yang didampingi, atau saya yang mendampingi, sebagai wakil presiden," ujar dia.

Bagi Mahfud, tak menjadi masalah pasangannya nanti berasal dari partai mana pun. "Asalkan cocok dengan saya," kata dia. Lalu, tokoh tersebut juga harus tak pernah tersandung masalah hukum, punya visi-misi yang jelas, dan kemauan yang sama untuk menjadikan hukum sebagai panglima ketika terpilih menjadi pemimpin Indonesia.

Mahfud mengaku ingin menjadi pemimpin yang tak tersandera oleh kepentingan pihak atau kelompok tertentu. "Sekarang belum ada yang istimewa, semua masih diolah. Kalau cocok, nanti jalan, saya jalan dengan dia, atau dia jalan dengan saya," kata Mahfud.

Saat ini Mahfud terus memetakan peluang dan akan mengerucutkan pilihan sebelum akhirnya memilih satu kendaraan politik untuk memuluskan niatnya memenangi Pemilu Presiden 2014. Ia memilih realistis dengan membuka pintu dan komunikasi pada semua partai politik.

Menurut Mahfud, keputusan politik akan semakin jelas dan mengerucut setelah bergulirnya pemilihan legislatif pada April 2014. "Nanti mitranya kami bicarakan terus. Tapi semua berdasar fakta politik setelah Pileg, atau mungkin sudah dimulai pada Januari. Semua kemungkinan kami analisis," ujarnya.

Keinginan Mahfud berlaga di Pemilu Presiden 2014, kentara dari deklarasi yang sudah dilakukannya. Dia pun kemudian sempat ditawari menjadi peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat, yang akhirnya dia tolak karena meragukan konvensi itu. Sampai sekarang, belum ada yang benar-benar meminangnya, sebagai kandidat utama maupun pendamping.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Nasional
Tok! Kasasi KPK Kabul, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Tok! Kasasi KPK Kabul, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Nasional
Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com