"Sosok SBY telah berjasa dalam mengembalikan hak konstitusional bagi rakyat Aceh," kata Rektor Universitas Syiah Kuala Samsul Rizal tentang alasan pemberian gelar ini, Kamis (19/9/2013) malam. Penganugerahan gelar tersebut dilakukan dalam rapat senat terbuka, bagian dari puncak peringatan Dies Natalis Ke-52 Universitas Syiah Kuala.
Menurut Samsul, SBY sangat berjasa dalam dua hal di Aceh, yakni proses perdamaian di Aceh serta penanganan Aceh sesudah gempa dan tsunami. Samsul pun berharap kehadiran SBY di Universitas Syiah Kuala akan memberi nuansa positif dan motivasi bagi kampus itu.
Sementara itu, dalam orasi ilmiahnya, SBY mengenang kembali masa-masa Aceh berada dalam situasi konflik. "Sebagai prajurit, saya selalu bermimpi agar tak lagi tumpah darah di Aceh," kata Presiden di Gedung Dayan Dawood, Darussalam, Banda Aceh, Kamis malam.
Masih bagian dari kenangan, SBY mengatakan dulu beragam upaya terus dilakukan untuk mengatasi konflik bersenjata di Aceh. "Pernah ingin menyerah, tapi semangat untuk menghentikan konflik lebih kuat, hingga akhirnya titik terang persoalan ditemukan dan memberi hasil," aku Presiden.
Gelar dari Universitas Syiah Kuala ini menjadi yang kedelapan untuk Presiden SBY, dalam sembilan tahun masa jabatannya. Dalam catatan Kompas.com, sebelumnya sudah ada tujuh gelar doktor honoris causa untuk peran SBY di berbagai bidang, mulai dari pertanian, ekonomi, hukum, hingga politik.
Sebelum gelar kedelapan dari Universitas Syiah Kuala ini, honoris causa terakhir untuk SBY datang dari Rajaratnam School of International Studies (RSIS), Nanyang Technological University, Singapura. Penghargaan itu diserahkan di sela-sela kunjungan Presiden SBY ke Singapura pada 22 April 2013.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.