Kriminolog Universitas Indonesia Adrianus Meliala mengatakan, selama ini pelatihan penanggulangan teror hanya diberikan kepada anggota Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri saja. Sementara, anggota kepolisian biasa seperti Babinsa atau Yanma tidak mendapatkan pelatihan penanggulangan teror.
"Polisi di lapangan masih belum siap menghadapi mereka (kelompok teror)," kata Adrianus ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (17/9/2013).
Oleh karena itu, tidak heran jika dalam kasus penembakan terhadap polisi, polisi dari satuan Babinkamtibmas, Yanma atau satuan lalu lintas menjadi korban penembakan. Sementara, jumlah personel Densus 88 Antiteror yang dimiliki Polri terbatas.
Lebih lanjut, anggota Komisi Kepolisian Nasional itu mengkritisi rencana Polri yang akan melengkapi seluruh anggota kepolisian yang bertugas di lapangan dengan rompi antipeluru. Pasalnya, jika kebijakan itu direalisasikan, maka tidak heran Polri akan terus mengalami permasalahan kekurangan anggaran. Karena anggaran pengadaan rompi antipeluru membutuhkan biaya yang cukup besar.
"Terlebih ini negara tropis. Kalau mengusulkan pakai rompi, itu geblek," tandasnya.
Penembakan yang menewaskan Aipda (anumerta) Sukardi, Selasa (10/9/2013), menambah deretan korban penembakan terhadap polisi oleh orang tak dikenal dalam dua bulan terakhir. Dengan kematian Sukardi, empat polisi tewas dan satu polisi yang lain terluka.
Selain Sukardi, polisi yang tewas ditembak oleh orang tak dikenal di sekitar Jakarta selama dua bulan ini adalah Aiptu Dwiyatno, Aiptu Kushendratna, dan Bripka Ahmad Maulana. Aiptu Dwiyatno ditembak oleh orang tak dikenal pada 7 Agustus 2013 di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten.
Selang sepekan, tepatnya satu hari sebelum perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia, giliran Aiptu Kushendratna dan Bripka Ahmad Maulana tewas ditembak di Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten. Sementara seorang anggota polisi yang selamat, meski juga ditembak, adalah Aipda Patah Saktiyono. Penembakan terjadi pada 27 Juli lalu di Pamulang, Tangerang Selatan, Banten. Patah adalah anggota Satuan Lalu Lintas Polsek Metro Gambir, Jakarta Pusat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.