“Pada prinsipnya kemarin sudah ditetapkan, hanya kemudian ada input dari civil society dan Migrant Care. Kami harus melihat ulang. Kami memerintahkan kelompok kerja PPLN untuk melihat kembali DPT di luar negeri,” ujar Komisioner KPU Sigit Pamungkas di Gedung KPU, Senin (16/9/2013).
Namun, Sigit tidak menyampaikan total DPT yang telah ditetapkan tersebut. Dalam rilis Migrant Care, jumlah pemilih pada Daftar Pemilih Sementera Luar Negeri (DPSLN) menurun menjadi 1.291.084 jiwa.
Direktur Eksekutif Migrant Care Anis Hidayah menyatakan, angka itu menurun 20 persen dibanding Daftar Pemilih Tetap Luar Negeri (DPTLN) 2009 yang mencapai 1.509.892 jiwa. “Data itu belum representatif dari perkiraan jumlah buruh migran di luar negeri 6,5 juta jiwa,” kata Anis melalui rilisnya.
Ia mengungkapkan keganjilan dalam penetapan DPS. Hal tersebut, di antaranya, banyak DPS yang tidak dilengkapi nomor paspor. Padahal, kata dia, basis pencataan pemilih luar negeri adalah nomor paspor.
Ia menyebutkan, DPS di Singapura, ada sedikitnya 85 ribu jiwa pemilih yang terdaftar tanpa nomor paspor, sedangkan di Irak ada 62 jiwa dari 206 jiwa pemilih yang terdaftar. Di Bahrain, lanjutnya, ada 1.222 jiwa dari 4.222 jiwa pemilih dicatat tanpa nomor paspor.
Kasus yang hampir sama juga terjadi pada pencatatan pemilih di Johor Baru. Sebanyak 323.157 jiwa pemilih dicatat dengan nomor paspor yang tidak lengkap.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.