"Alhamdulillah, tim sudah mulai bergerak. Kebanyakan adalah relawan-relawan yang terpanggil untuk ikut turun tangan menyelesaikan masalah-masalah di negeri ini," kata Anies di Gedung DPRD Kota Bandung, di Jalan Aceh, Kota Bandung, Senin (16/9/2013).
Anies memastikan, gerakan untuk mendukung dirinya dalam konvensi tidak menyertakan lembaga Indonesia Mengajar yang berada di bawah bimbingannya saat ini. "Tidak sama sekali, apa yang kita kerjakan di luar Indonesia Mengajar. Kita pastikan Indonesia Mengajar adalah aktivitas untuk pendidikan," tegas Anies.
Pria yang saat ini menjabat sebagai Rektor Universitas Paramadina ini menambahkan, para relawan yang sudah terbentuk akan menyebarkan beberapa pesan visi dan misi dalam aktivitasnya di dunia politik saat ini ke beberapa daerah terpencil di Indonesia.
"Tempatnya pun terpencil, jadi tidak ada hubungannya dengan Indonesia Mengajar," ucapnya.
Kendati demikian, Anies tidak melarang alumni dari gerakan Indonesia Mengajar untuk turut serta bergabung dalam relawan yang mendukung pencalonannya sebagai presiden dari Partai Demokrat.
"Sebagai warga negara, mereka boleh saja (bergabung), tetapi tidak ada hubungan antara Indonesia Mengajar dengan gerakan ini. Tidak ada keharusan. Mereka (relawan) memilih tidak aktif di Indonesia Mengajar agar jelas ada bedanya," ungkap Ketua Etik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu.
"Relawan baru mulai sekarang, yang jelas akan bergerak di banyak tempat. Pesannya, bukan soal memenangkan Anies. Tapi pesannya mari kita memiliki masalah republik ini," bebernya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.