Nudirman menjelaskan, kelengkapan tameng kejut listrik saat ini menjadi wajib dimiliki oleh setiap personel kepolisian, khususnya untuk personel yang bertugas di tengah kerumunan masyarakat sipil. Politisi Partai Golkar ini menganggap, tugas kepolisian akan lebih ringan saat melengkapi diri dengan senjata tak mematikan ini.
"Mengenai tameng kejut listrik, kita coba alokasikan serius dananya. Tanpa (alat) itu, demo anarkis akan terus terjadi di Indonesia," kata Nudirman.
Ia melanjutkan, banyak alternatif untuk pengadaan tameng kejut listrik. Menurutnya, Polri dapat membeli senjata itu dari Bosnia karena harganya yang kompetitif ketimbang Amerika atau negara Eropa lainnya.
Selain tameng kejut listrik, Nudirman juga menganggap pentingnya semua personel Polri mengenakan rompi antipeluru. Namun demikian, dirinya menyayangkan rendahnya inisiatif Polri dalam menyusun anggaran tersebut.
"Coba dipertimbangkan. Ini polisi terdepan jangan jadi sasaran peluru terus. Tolong Polri pertimbangkan anggarannya dan usulkan ke DPR. Saya sudah sering nyinyir, tapi Polri tak pernah mengajukan ke DPR," tandasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.