Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anas: Tak Ada Nama Saya di Audit Hambalang

Kompas.com - 15/09/2013, 17:52 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum bersikukuh tidak menerima aliran dana dari PT Adhi Karya terkait proyek Hambalang. Anas menyebut namanya juga tidak masuk dalam audit tahap II proyek Hambalang yang dilakukan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

"Saya membaca hasil audit BPK, hasil Hambalang, dari dua kali audit itu kok tidak ada ya (nama saya)," kata Anas di kediamannya di Duren Sawit, Jakarta, Minggu (15/9/2013).

Saat ditegaskan kalau nama yang tidak ada dalam hasil audit tersebut belum tentu tidak terlibat, Anas kembali mengatakan namanya tidak ada dalam audit itu.

"Sudah baca belum auditnya, sudah lengkap bacanya termasuk ada aliran-aliran kan, ada tidak nama Anas di situ," tambahnya.

Sampai kapunpun, kata Anas, dia merasa yakin tidak menerima uang PT Adhi Karya dalam bentuk apa pun. Oleh karena itu, tidak ada persiapan khusus yang dilakukan Anas dalam menghadapi proses hukumnya di KPK.

"Enggak ada persiapan, ya begini saja. Karena saya sampai kapanpun saya yakini betul tidak ada duit Hambalang apalagi disebut ada Adhi Karya mengalir ke Anas dalam bentuk apa pun," ujarnya.

Bahkan, Anas meyakini statusnya sebagai tersangka takkan menghalangi langkahnya untuk tetap berkiprah di dunia politik, termasuk menjalankan organisasi masyarakat yang digagasnya, Perhimpunan Pergerakan Indonesia.

"Ini zaman modern kok di mana saja bisa, itu satu. Yang kedua, PI (Pergerakan Indonesia) ini tidak tergantung Anas. Ini tergantung teman-teman semua," tuturnya.

Sejak ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi Hambalang sekitar Februari 2013, Anas belum ditahan KPK. Hingga kini, Anas mengaku belum menerima panggilan dari KPK untuk diperiksa sebagai tersangka. KPK menetapkan Anas sebagai tersangka atas dugaan menerima pemberian hadiah atau janji terkait proyek Hambalang dan proyek-proyek lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Nasional
Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

Nasional
Kubu Prabowo Sebut 'Amicus Curiae' Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

Kubu Prabowo Sebut "Amicus Curiae" Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

Nasional
BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Nasional
Aktivis Barikade 98 Ajukan 'Amicus Curiae', Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Aktivis Barikade 98 Ajukan "Amicus Curiae", Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Nasional
Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Nasional
KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Nasional
Apa Gunanya 'Perang Amicus Curiae' di MK?

Apa Gunanya "Perang Amicus Curiae" di MK?

Nasional
Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Nasional
Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com