Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Golkar Incar Jokowi sebagai Pendamping Ical

Kompas.com - 14/09/2013, 16:51 WIB
Deytri Robekka Aritonang

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Partai Golkar secara terbuka menunjukkan ketertarikannya terhadap sosok politisi PDI Perjuangan, Joko Widodo alias Jokowi. Politisi Golkar Bambang Soesatyo mengungkapkan, saat ini partainya mengincar Jokowi sebagai calon wakil presiden untuk disandingkan dengan Aburizal Bakrie, calon presiden yang akan diusung partainya.

"Kalau Golkar sudah pasti mencalonkan Ical sebagai calon tunggal capres dari Partai Golkar. Kami memilih cawapres yang bisa menutupi kelemahan Ical. Kami pilih yang memenuhi kesempurnaan. Dalam partai, yang memenuhi adalah Jokowi. Yang paling kami incar adalah Jokowi,” ujar Bambang Soesatyo, dalam diskusi bertajuk “Memilih Capres Secara Rasional”, di Jakarta, Sabtu (14/9/2013).

Ia mengatakan, Golkar menunggu respons dari PDI Perjuangan. “Tinggal persoalan apakah PDI P mau, Jokowi mau,” kata Bambang. 

Bagi Golkar, kata Bambang, Jokowi merupakan sosok yang strategis untuk mendongkrak keterpilihan Ical. Ia menyadari, elektabilitas Ical tak tinggi. Oleh karena itu, Jokowi dianggap dapat mengangkat elektabilitas Ical.

“Kami harap Jokowi bisa mengimbangi elektabilitas Ical,” katanya.

Anggota Komisi III DPR itu mengungkapkan, pasangan Ical-Jokowi adalah kombinasi yang ideal. Selain itu, koalisi Golkar dan PDI Perjuangan juga dinilainya ideal karena sama-sama partai besar dan matang dalam panggung politik Indonesia. Dengan koalisi ini, Bambang mengklaim akan tercipta penyelenggaraan negara yang kuat baik dari segi pemerintahan maupun parlemen.

“Kalau dua partai ini gabung, pemerintahan kuat, parlemen juga kuat. Kalau dua partai besar berkoalisi, jadi tidak perlu koalisi partai yang gemuk,” katanya.

Untuk menjajaki Jokowi, menurut Bambang, Golkar telah menjalin komunikasi politik dengan PDI Perjuangan. Menurutnya, sejauh ini, PDI Perjuangan memberikan respons positif. Selain Jokowi, nama lain yang dilirik sebagai pendamping Ical adalah mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho, Jelang Disidang Dewas KPK Karena Masalah Etik

Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho, Jelang Disidang Dewas KPK Karena Masalah Etik

Nasional
Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Nasional
PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

Nasional
Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Nasional
Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Nasional
TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P 'Happy' di Zaman SBY...

TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P "Happy" di Zaman SBY...

Nasional
KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

Nasional
'Groundbreaking' IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

"Groundbreaking" IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

Nasional
Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

Nasional
Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Nasional
PKB Beri Sinyal Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Dinilai Ingin Amankan Kursi Ketum

PKB Beri Sinyal Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Dinilai Ingin Amankan Kursi Ketum

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com