Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elektabilitas di Survei Rendah, Irman Gusman "Ngaku" Kerja Tanpa Pencitraan

Kompas.com - 13/09/2013, 04:22 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Irman Gusman, Ketua Dewan Perwakilan Daerah, hanya memiliki elektablitas 1 persen sebagai peserta konvensi Partai Demokrat yang layak menjadi calon presiden. Angka itu merupakan hasil survei yang digelar Soegeng Sarjadi School of Government (SSSG). Apa tanggapan Irman?

“Saya dalam pekerjaan tidak pencitraan jadi paling rendah, ya tidak ada masalah,” ujar Irman di Kompleks Parlemen, Kamis (12/9/2013). Apalagi dia mengaku belum melakukan apa pun terkait konvensi. Irman menilai hasil survei yang dilakukan SSSG terkait elektabilitas peserta konvensi capres Partai Demokrat barulah awal.

Menurut Irman, untuk menjadi pemimpin di Indonesia, tidak cukup hanya menonjolkan faktor populuaritas. Ada banyak hal, kata dia, yang harus dilihat. Misalnya, sebut Irman, kapabilitas yang patut dipertimbangkan masyarakat.

Bila konvensi sudah resmi digelar, Irman mengatakan akan meningkatkan popularitas dengan cara menjalin komunikasi yang intensif dengan masyarakat. Ia pun sesumbar mampu mengalahkan peserta lainnya dan keluar menjadi pemenang konvensi capres Partai Demokrat. “Kalau juara itu dilihatnya dari hasil bukan dari awal. Ini kan maraton, maka akan jadi penyemangat,” tutur Irman.

Dahlan paling kuat

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan dinilai sebagai calon yang paling layak memenangi Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat berdasarkan survei SSSG. Peneliti SSSG Ilman Nafian merujuk pada survei yang dilakukan baru-baru ini untuk mengukur popularitas peserta Konvensi Partai Demokrat.

Hasilnya, ungkap Ilman, popularitas Dahlan Iskan berada di posisi paling atas dengan 15,1 persen, diikuti Marzuki Alie 12,5 persen, Anies Baswedan 9,2 persen, dan Pramono Edhie Wibowo dengan popularitas sebesar 8,8 persen.

Peserta konvensi lainnya, Dino Patti Djalal, meraih 7 persen; Ali Masykur Musa 5,3 persen, Endriartono Sutarto 4,9 persen, Gita Wirjawan 4,3 persen, Hayono Isman 3,4 persen, Irman Gusman 1,6 persen, dan Sinyo Harry Sarundajang 0,6 persen.

Selain popularitas peserta konvensi, survei SSSG juga menjaring pendapat mengenai kandidat yang paling layak memenangi kompetisi konvensi atau peserta yang paling layak menjadi calon presiden dari Partai Demokrat. "Hasilnya tak berbeda," kata Ilman.

Dalam poin kelayakan menjadi capres dari Partai Demokrat, Dahlan Iskan mendapat dukungan dari 31,8 persen. Berikutnya barulah Anies Baswedan (5,6 persen), Pramono Edhie Wibowo (2,6 persen), dan Marzuki Alie (2,1 persen). Sementara persentase peserta lainnya tak sampai 1 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Nasional
FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

Nasional
Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Nasional
Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Nasional
Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Nasional
Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

Nasional
Soal Besaran Tunjangan ASN yang Pindah ke IKN, Pemerintah Tunggu Jokowi

Soal Besaran Tunjangan ASN yang Pindah ke IKN, Pemerintah Tunggu Jokowi

Nasional
MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Marinir Indonesia-AS Akan Kembali Gelar Latma Platoon Exchange Usai 5 Tahun Vakum

Marinir Indonesia-AS Akan Kembali Gelar Latma Platoon Exchange Usai 5 Tahun Vakum

Nasional
Ingin Pileg 2029 Tertutup, Kaesang: Supaya “Amplop”-nya Enggak Kencang

Ingin Pileg 2029 Tertutup, Kaesang: Supaya “Amplop”-nya Enggak Kencang

Nasional
PSI Akan Usung Kader Jadi Cawagub Jakarta dan Wali Kota Solo

PSI Akan Usung Kader Jadi Cawagub Jakarta dan Wali Kota Solo

Nasional
Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Nasional
Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Nasional
Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com