Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Mogok Pedagang Berakhir, Tempe-Tahu Laris Manis

Kompas.com - 12/09/2013, 13:04 WIB
Zico Nurrashid Priharseno

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pedagang tahu tempe kembali berjualan setelah melakukan mogok selama tiga hari. Setelah kembali menjajakan dagangannya, tak sampai siang hari, tahu tempe yang dijual di pasar tradisional sudah habis terjual.

Di Pasar Gondangdia, Jakarta Pusat, para pedagang tahu tempe sudah berjualan sejak pukul 04.30. Sekitar pukul 08.30, tempe sudah habis diserbu para pembeli. "Pada kangen sama tempe," ujar Ayus, salah seorang pedagang tahu tempe di Pasar Gondangdia, Kamis (12/9/2013).

Pada hari pertama berjualan setelah melakukan aksi mogok, Ayus membawa 90 kilogram tempe dan 400 buah tahu berukuran besar. Untuk tempe, Ayus menjual dengan harga berbeda. Untuk tempe berukuran standar, ia jual dengan harga Rp 6.000, sedangkan ukuran kecil seharga Rp 5.000. Ayus memperkecil ukuran tempe karena mahalnya kacang kedelai sebagai bahan dasar pembuat tahu tempe. Ayus juga menjual tahu seharga Rp 500 sampai Rp 600 rupiah per potong.

Sementara itu, di Pasar Bendungan Hilir, Tini (56) kembali berjualan tahu dan tempe. Ia tidak memperkecil ukuran tempe dan menaikkan harga tempe menjadi Rp 10.000 per potong. Sebelumnya, Tini menjual tempe seharga Rp 6.000.

Tini yang berjualan sejak pukul 05.00 mengatakan, walaupun harga tempenya naik Rp 4.000, pembeli tetap menyerbu dagangannya. Dalam tiga jam, 40 kilogram tempe yang Tini bawa sudah laku terjual. "Dari pagi sudah pada habis, tempe laku banget, sekarang tinggal tahu, sedikit lagi," ujarnya. Tini membawa seribu potong tahu yang ia tempatkan di lima jeriken. Sepotong tahu ia jual Rp 400.

Selama tiga hari berturut-turut sejak Senin hingga Rabu kemarin, para pedagang melakukan aksi mogok berjualan tahu dan tempe. Aksi mogok dilakukan sebagai bentuk protes atas kenaikan harga kacang kedelai hingga Rp 9.700 per kilogram.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi Pastikan ASN Pemprov DKI Bolos Usai Libur Lebaran Akan Disanksi Tegas

Heru Budi Pastikan ASN Pemprov DKI Bolos Usai Libur Lebaran Akan Disanksi Tegas

Megapolitan
Heru Budi: Pemprov DKI Tak Ada WFH, Kan Sudah 10 Hari Libur...

Heru Budi: Pemprov DKI Tak Ada WFH, Kan Sudah 10 Hari Libur...

Megapolitan
Mulai Bekerja Usai Cuti Lebaran, ASN Pemprov DKI: Enggak Ada WFH

Mulai Bekerja Usai Cuti Lebaran, ASN Pemprov DKI: Enggak Ada WFH

Megapolitan
Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi 'Online' dan Pinjol, Istri Dianiaya lalu Ditinggal Kabur

Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi "Online" dan Pinjol, Istri Dianiaya lalu Ditinggal Kabur

Megapolitan
Jalan Gatot Subroto-Pancoran Mulai Ramai Kendaraan, tapi Masih Lancar

Jalan Gatot Subroto-Pancoran Mulai Ramai Kendaraan, tapi Masih Lancar

Megapolitan
KRL Jabodetabek Gangguan di Manggarai, Rute Bogor-Jakarta Terhambat

KRL Jabodetabek Gangguan di Manggarai, Rute Bogor-Jakarta Terhambat

Megapolitan
Menikmati Hari Libur Terakhir Lebaran di Ancol Sebelum Masuk Kerja

Menikmati Hari Libur Terakhir Lebaran di Ancol Sebelum Masuk Kerja

Megapolitan
Jalan Sudirman-Thamrin Mulai Ramai Kendaraan Bermotor, tapi Masih Lancar

Jalan Sudirman-Thamrin Mulai Ramai Kendaraan Bermotor, tapi Masih Lancar

Megapolitan
KRL Jabodetabek Mulai Dipadati Penumpang, Sampai Berebut Saat Naik dan Turun

KRL Jabodetabek Mulai Dipadati Penumpang, Sampai Berebut Saat Naik dan Turun

Megapolitan
Pemudik Keluhkan Sulit Cari 'Rest Area', padahal Fisik Kelelahan akibat Berkendara Berjam-jam

Pemudik Keluhkan Sulit Cari "Rest Area", padahal Fisik Kelelahan akibat Berkendara Berjam-jam

Megapolitan
Cerita Pemudik Kembali ke Jakarta Saat Puncak Arus Balik: 25 Jam di Jalan Bikin Betis Pegal

Cerita Pemudik Kembali ke Jakarta Saat Puncak Arus Balik: 25 Jam di Jalan Bikin Betis Pegal

Megapolitan
Keluhkan Oknum Porter Terminal Kampung Rambutan yang Memaksa, Pemudik: Sampai Narik Tas, Jadi Takut

Keluhkan Oknum Porter Terminal Kampung Rambutan yang Memaksa, Pemudik: Sampai Narik Tas, Jadi Takut

Megapolitan
Korban KDRT di Jaksel Trauma Mendalam, Takut Keluar Rumah

Korban KDRT di Jaksel Trauma Mendalam, Takut Keluar Rumah

Megapolitan
Cuti Lebaran Usai, Ganjil Genap di Jakarta Berlaku Hari Ini

Cuti Lebaran Usai, Ganjil Genap di Jakarta Berlaku Hari Ini

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 16 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 16 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com