Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gita Wirjawan Akan Pensiun Jadi Menteri, jika ...

Kompas.com - 11/09/2013, 22:58 WIB
Sandro Gatra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Gita Wirjawan tidak akan mundur dari jabatannya sebagai Menteri Perdagangan selama mengikuti Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat. Gita hanya akan mundur jika atas perintah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

"Saya serahkan kepada Bapak Presiden. Tapi untuk sementara saya akan tetap melaksanakan amanat sebagai Menteri. Itu saya serahkan kepada Bapak Presiden," kata Gita seusai mengikuti pertemuan di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (11/9/2013).

Pertemuan tersebut adalah pertemuan antara jajaran Demokrat, jajaran Komite Konvensi, dan 11 orang peserta Konvensi. Pertemuan sekitar dua jam itu berlangsung tertutup dengan agenda mendengarkan arahan SBY.

Sebelumnya, Ketua Harian DPP Demokrat Syarief Hasan berpendapat, sebaiknya dua menteri yang ikut konvensi fokus dalam pencapresan. Pasalnya, menurut dia, tidak mungkin membagi waktu antara tugas di kementerian dengan kegiatan lain.

Ketika dimintai tanggapan sikap Syarief itu, Gita kembali menyerahkan kepada Presiden. "Itu saya rasa hak prerogratif Bapak Presiden yang sudah memberikan amanat ke saya sebagai Menteri. Apa pun yang beliau pikirkan akan sangat dihormati," ucapnya.

Menurut Gita, dalam pertemuan tadi, SBY tidak menyinggung masalah jabatan di kabinet. SBY lebih banyak memberikan nasihat untuk 11 peserta Konvensi bagaimana ketika menjalani kampanye.

"Yang harus dipertimbangkan dan tentunya yang sangat digarisbawahi beberapa kali adalah rakyat, rakyat, rakyat. Apa pun yang kita lakukan harus untuk rakyat," pungkas Gita.

Seperti diberitakan, Gita harus bertarung dengan 10 kandidat lain yakni Ali Masykur Musa, Anies Rasyid Baswedan, Dahlan Iskan, Dino Patti Djalal, Endriartono Sutanto, Hayono Isman, Irman Gusman, Marzuki Alie, Pramono Edhie Wibowo, dan Sinyo Harry Sarundajang.

Penetapan capres oleh Majelis Tinggi Demokrat dilakukan atas dasar hasil survei. Meski demikian, pengusungan nantinya tergantung dari perolehan pemilu legislatif 2014.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com