"Saya melihat sekarang ini orangtua yang sibuk mencari nafkah sehingga agak teledor mengawasi putra-putrinya. Tidak salah mencari nafkah, tapi satu, jangan teledor mengawasi putra-putrinya," kata Ani saat memberikan sambutan dalam acara silaturahim Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu II (SIKIB), di Istana Negara, Jakarta, Rabu (11/9/2013).
Kesalahan yang dilakukan anak-anak di bawah umur, menurut Ani, merupakan tanggung jawab orangtuanya. "Jangan biarkan anak-anak melakukan kesalahan karena kesalahan yang dilakukannya, terutama mereka yang masih di bawah umur, sejatinya menjadi tanggung jawab orangtuanya," katanya.
Ani mengungkapkan, peran orangtua, terutama ibu, sangat penting bagi perkembangan anak.
"Perempuan memiliki ikatan psikologis lebih dalam dengan anak-anaknya. Oleh karenanya, pendidikan pertama oleh anak adalah apa yang diajarkan oleh ibunya," katanya.
Ia menambahkan, masa depan suatu bangsa ditentukan oleh sumber daya manusia yang berkualitas dan hal ini menyangkut anak-anak sebagai penerus bangsa.
"Mari jangan kita sia-siakan waktu yang ada untuk mendidik anak-anak bangsa agar menjadi pribadi-pribadi yang sehat, cerdas, santun, berpengetahuan luas, berbudi pekerti yang luhur, dan berkarakter baik. Kalau tidak kepada anak-anak Indonesia, kepada siapa lagi," katanya.
Acara silaturahim ini juga dihadiri oleh menteri-menteri perempuan, di antaranya Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Gumelar, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Marie Elka Pangestu.
Selain itu, hadir pula para tokoh perempuan dari berbagai kalangan, di antaranya tokoh pendidikan Mien R Uno, jurnalis Toeti Adhitama, pengusaha Martha Tilaar, penyanyi dan artis senior Titiek Puspa, dan juga mantan petenis Yayuk Basuki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.