Menurut Moeldoko, konsep phantom cell network menghubungkan kelompok-kelompok dengan kerahasiaan yang tinggi. Setiap kelompok tidak ada ikatan dan strukturnya tidak jelas. Namun, tujuan ideologisnya sama. Selain itu, organisasi dan pelaku tidak membutuhkan status karena tujuan utamanya adalah kesinambungan aksi-aksi teror.
Oleh karena itu, Moeldoko mengatakan, Latihan Bersama Counter Terrorism Exercise (CTx) ini juga harus dikembangkan untuk meningkatkan kemampuan menyediakan data dan analisis untuk mendukung proses Olah Yudha guna pengembangan taktik dan strategi.
Ia juga menekankan, latihan gabungan ini harus realistis dalam mencapai tujuan memerangi terorisme.
“Kita harus menyadari bahwa tidak ada satu negara pun di dunia ini yang mampu menghadapi tantangan-tantangan sendiri. Sebuah kerja sama interaktif yang menyeluruh dalam kerangka produktif diperlukan untuk menjamin rasa aman, rasa damai, dan kesejahteraan masyarakat,” papar Moeldoko.
Latihan Bersama Counter Terrorism Exercise (CTx) atau Penangulangan Terorisme ini diikuti 10 negara ASEAN dan 8 negara partner ASEAN yaitu Amerika, Cina, Selandia Baru, Rusia, Australia, India, Korea Selatan, dan Jepang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.