Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Capres, PDI-P Tak Ingin "Terantuk" Dua Kali

Kompas.com - 08/09/2013, 17:12 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Ketua DPP PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira menyambut baik hasil Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDI Perjuangan yang menyatakan penentuan calon presiden menunggu waktu yang tepat dan diserahkan kepada Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Menurutnya, keputusan ini tepat agar PDI Perjuangan tak mengalami nasib pahit seperti Pemilihan Presiden (Pilpres) 2009.

Andreas menjelaskan, penentuan calon presiden berkaitan erat dengan momentum politik. Ia menegaskan, saat ini bukan merupakan waktu yang tepat untuk menentukan calon presiden tersebut.

"Belum tepat, terlalu cepat. Kalau eksplisit, kita mendeklarasikan (capres) yang paling ideal setelah pileg (pemilihan legislatif)," kata Andreas, seusai acara penutupan Rakernas PDI Perjuangan, di Ancol, Jakarta Utara, Minggu (8/9/2013).

Ia mengungkapkan, partainya memiliki pengalaman dalam menghadapi Pilpres 2014. Yang paling utama adalah pengalaman kalah di 2009. Menurutnya, kekalahan PDI Perjuangan saat itu karena terlalu cepat mendeklarasikan Megawati Soekarnoputri sebagai calon presiden.

"Saya kira rasional, tidak mau terantuk dua kali, kami harus belajar dari pengalaman. Nanti, siapa pun namanya (yang diusung) tidak akan menjadi cek kosong, baik secara program maupun substansi," katanya.

Hasil Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDI Perjuangan menyatakan bahwa penetapan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden yang akan diusung pada Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2014 diserahkan sepenuhnya kepada Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Penentuannya akan disampaikan pada momentum yang tepat sesuai dengan dinamika politik nasional, kesiapan jajaran internal partai, dan kepentingan ideologis partai.

Rakernas PDI Perjuangan digelar mulai 6-8 September 2013, di Ancol, Jakarta Utara. Agenda utama rakernas ini adalah konsolidasi menghadapi Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden 2014.

Dalam arena rakernas kali ini, muncul sejumlah nama yang diusulkan oleh perwakilan Dewan Pimpinan Daerah PDI Perjuangan dari seluruh Indonesia. Selain Megawati, nama lain yang mencuat dan dianggap layak menjadi calon presiden PDI Perjuangan adalah Joko Widodo dan Puan Maharani.

Di luar munculnya sejumlah nama sebagai kandidat calon presiden, banyak juga perwakilan DPD PDI Perjuangan yang mengusulkan agar nama calon presiden diputuskan pada 10 Januari 2014. Yang menjadi pertimbangan dari usulan itu adalah karena dinilai waktu yang paling tepat dan berbarengan dengan hari ulang tahun partai berlambang banteng tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Nasional
Wapres Sebut Target Penurunan 'Stunting' Akan Dievaluasi

Wapres Sebut Target Penurunan "Stunting" Akan Dievaluasi

Nasional
Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com