Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati Kritik Survei Capres

Kompas.com - 06/09/2013, 22:42 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemberitaan media massa terkait pemilihan presiden rupanya membuat risih Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Megawati menilai pemberitaan media saat ini lebih berkutat masalah survei-survei.

"(Televisi) isinya urusan korupsi, capres, survei, sampai perkelahian. Ndak percaya? Ya, nonton TV, empat itu loh," kata Megawati dalam pidato politiknya di forum Rapat Kerja Nasional (rakernas) III PDI Perjuangan, Jumat (6/9/2013).

Ia juga menyoroti soal banyaknya survei yang dilakukan lembaga survei dan diberitakan media massa. Karena banyaknya, Megawati pun dibuat bingung. "Survei yang diadakan sekarang kan bla-bla-bla. Naik turun, naik turun. Jadi saya seperti ada di ayunan. Kapan itu tinggi kan? Ehhh kapan-kapan? Tuiing.. Turun," ujar Megawati.

Karena pernah belajar statistik, putri dari mantan Presiden RI Soekarno tersebut mengkritik survei-survei tersebut. Ia baru teringat bahwa setiap ucapannya itu disiarkan langsung melalui dua stasiun televisi yang bekerja sama dengan PDI Perjuangan. "Oh iya, ini live ya? Biarin deng didengar sama rakyat," kata Megawati sambil melanjutkan pidatonya.

Mulai hari ini, PDI Perjuangan menggelar Rakernas III dan akan berlangsung hingga Minggu (8/9/2013). Rakernas ini merupakan yang pertama dan terakhir kali dilakukan PDI Perjuangan sebelum Pemilu 2014 mendatang. Tema rakernas ketiga kali ini adalah "Berjuang untuk Kesejahteraan Rakyat" dengan subtema "Menuju Tahun Penentuan".

Sebanyak 1.330 pengurus PDI Perjuangan dari tingkat Dewan Pimpinan Pusat, Dewan Pimpinan Daerah (Ketua, Sekretaris, dan Bendahara), dan Dewan Pimpinan Cabang (Ketua dan Sekretaris) direncanakan hadir. Selain itu, para anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI, kepala daerah yang merupakan kader PDI Perjuangan, badan-badan partai di tingkat pusat, sayap-sayap partai di tingkat pusat, dan perwakilan partai di luar negeri juga akan hadir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Nasional
Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Nasional
PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

Nasional
Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Nasional
Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Nasional
TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P 'Happy' di Zaman SBY...

TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P "Happy" di Zaman SBY...

Nasional
KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com