JAKARTA, KOMPAS.com — Hasil survei Indonesia Network Election Survey (INES) yang dirilis di Jakarta, Kamis (5/9/2013), menunjukkan mayoritas publik disebut tidak puas atas kinerja pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono. Direktur Eksekutif INES Irwan Suhanto mengatakan, ada 56,3 persen responden menyatakan kinerja SBY-Boediono tidak memuaskan terkait pembangunan.
Sebanyak 11,4 persen menyatakan kurang puas dan 32,3 persen menyatakan puas. Sementara itu, sebanyak 80,2 persen responden mengaku ekonomi rumah tangganya makin sulit. Sebesar 11,4 persen responden merasa ekonomi rumah tangga biasa saja dan hanya 8,4 persen merasa makin sejahtera.
Persoalan yang banyak dikeluhkan, menurut survei INES, yakni susah mencari kerja, sengketa lahan, kerusuhan sosial, penyelewengan subsidi BBM, pertanian yang tidak didukung, birokrasi pemerintah buruk, pelayanan kesehatan buruk, pendidikan mahal, listrik biarpet, dan jalan rusak.
Jika ditanya apakah yang diketahui responden terkait pemerintahan SBY-Boediono, paling banyak responden menyebut banyak korupsi (90,2 persen). Ada pula yang menganggap pro-asing, tidak kompak, birokratis, importir bahan makanan, dan bagi-bagi uang.
Apresiasi oleh mayoritas responden hanya terkait stabilitas nasional. Sebanyak 58,3 persen menilai stabilitas nasional kondusif, 31,8 persen menilai tidak kondusif, dan 9,9 persen biasa saja.
Dalam survei, pada pemerintahan yang akan datang, masyarakat menginginkan bisa lebih mudah mencari kerja, sembako murah, pendidikan murah, BBM subsidi tidak diselundupkan, serta pemerintah yang bersih. Demikian kata Irwan.
INES mengaku bahwa survei dilakukan pada 16 Agustus-30 Agustus 2013. Sampel yang diambil sebanyak 8.280 orang di 33 provinsi. Penarikan sampel menggunakan stratified random sampling dengan margin of error hanya 1,1 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.