Dia mengatakan, partainya harus mempertimbangkan penilaian masyarakat terhadap capres yang akan diusungnya. Penilaian masyarakat dan sikap pihaknya tersebut, menurutnya, ditentukan elektabilitas calon. Akbar mengaku khawatir elektabilitas Ical justru membuat elektabilitas Partai Golkar anjlok. Padahal, partai itu memasang target perolehan suara hingga 30 persen pada Pemilu Legislatif 2014 mendatang.
"Dari berbagai survei, kita ketahui elektabilitasnya (Ical) masih di bawah 10 persen, sedangkan proyeksi partai kita sampai 30 persen. Yang kami khawatirkan jangan sampai (Ical) nanti memengaruhi elektabiliitas partai. Padahal, Golkar sudah bertekad mencapai 30 persen," tuturnya.
Ia mengatakan, Wantim Partai Golkar tengah mencermati pengaruh wacana pencalonan Ical sebagai presiden terhadap elektabilitas partai berlambang pohon beringin itu. Jika memang berpengaruh negatif, katanya, Golkar akan menganalisisnya. Menurutnya, dari sanalah, pihaknya akan mengevaluasi pencapresan Ical.
"Dari analisis itu, bukan tidak mungkin kita sampai pada suatu kesimpulan ada yang perlu kita evaluasi," ujar Akbar.
Disampaikannya, meski telah mewacanakan capres, partainya saat ini masih fokus pada perolehan suara pada Pemilu Legislatif. Dia mengatakan, fokus partainya adalah meningkatkan elektabilitas Partai Golkar dibandingkan hasil survei yang beredar belakangan dan hasil Pemilu 2009.
"Saya selalu mengatakan, ada baiknya kita lebih fokus kepada pemilu legislatif. Kami bertekad memenangkan pemilu legislatif sebagaimana Pemilu 2004, 21,6 persen. Bagaimana kami bisa menaikkan itu kembali," tuturnya.